MADINAH, KRJOGJA.com - "Pun ajeng wangsul. Sing ditinggal nggih namung sing ditulis niku."Â
Begitu ucap Dalijan Cipto Wiyono (92), jemaah Kloter 97 SOC ketika ngobrol santai dengan KRJOGJA.com sebagai bagian Tim MCH 2019 di Hotel Manazil Al Falah Sektor III Madinah, Jumat (13/9/2019). Kendati sudah sepuh, keriput memenuhi tubuh, namun bicaranya masih jelas. Daya ingatnya juga tajam. Pendengarannya juga masih baik.
Baca Juga:Â Menunggu Pulang, Ajak Jemaah Haji Hidup Sehat
Ketika ditanya apakah yang ditinggal itu, Mbah Dalijan menyebut jika tiap jemaah haji saat berada di Makkah dan Madinah senantiasa menulis dalam kehidupannya melalui ibadah, baik salat, iktikaf dan lainnya. Dan hal itu menurut bapak sembilan anak tersebut menjadi kenikmatan dunia yang tiada duanya.
"Kalau di Arab (Saudi Arabia-red) ini kan kerjannya cuma nulis. Ibadah, tidur, makan, nanti bangun ibadah lagi. Itu kenikmatannya," lanjut warga Turusan Banyuraden Gamping Sleman tersebut.
Selama di Saudi Arabia, Mbah Dalijan mengaku sangat sehat. Hanya tiga hari fisiknya ngedrop karena flu. Ketika itu juga gula darahnya meningkat hingga 200 meski segera normal setelah mendapat perawatan intensif dan minum obat secara teratur.
"Sekali minum lima obat. Habis itu tiga hari tidak enak makan. Tapi alhamdulillah sehat sampai sekarang," imbuhnya.