Dalam sektor pemerintahan, Indonesia juga berniat untuk memberikan bantuan, bahkan hingga ke tataran kooperasi teknis. Bantuan itu akan meliputi sejumlah sub-sektor, seperti manajemen bencana, perikanan, demokrasi dan good governance, serta pertelevisian.
Pembahasan mengenai krisis diplomasi Qatar di Teluk dan Timur Tengah juga tak luput dalam pertemuan kedua Menlu. Terlebih lagi mengingat Maladewa merupakan salah satu negara --bersama dengan Arab Saudi-- yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.
"Kami melakukan tukar pikiran dengan isu tersebut. Saya mengingatkan kembali kepada Maladewa tentang posisi Indonesia dalam krisis itu. Maladewa sendiri, meski memutus hubungan diplomatik denan Qatar, tetap melaksanakan kerjasama di bidang ekonomi."
"Beberapa sektor, seperti perdagangan dan moda transportasi komersial, tetap dilaksanakan. Penerbangan Qatar Airways hingga ke Maladewa masih terus berlangsung. Negara itu juga mendorong agar dialog segera dilakukan," jelas alumni Universitas Gadjah Mada tersebut.
Menlu RI juga menyebut bahwa Indonesia dan Maladewa saat ini tengah berkompetisi untuk memperebutkan posisi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dan Retno menegaskan bahwa persaingan itu tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi kedua negara.
"Kompetisi itu adalah hal biasa dan tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral kita dengan Maladewa," tutup Retno.(*)