"Inilah yang harus kita cari solusi langkah-langkah apa yang harus kita lakukan padahal perempuan mengisi setengah dari pada populasi Indonesia, 49,5 persen adalah perempuan," kata Menteri Bintang.
Saat ini jumlah perempuan yang sedikit berada pada lembaga lembaga pengambil kebijakan publik mempengaruhi upaya pengarusutamaan gender dalam pembangunan.
Dengan perwakilan yang belum representatif tersebut, imbuh Bintang, perempuan yang berada di posisi strategis menghadapi tantangan yang berat karena memperjuangkan ketimpangan gender dengan keterbatasan pendukung dari sistem struktur yang ada.
"Perempuan merupakan kekuatan bangsa dan dunia. Perempuan merupakan setengah dari populasi Indonesia, ini artinya perempuan akan menentukan kesejahteraan Indonesia di masa depan," pungkasnya. (Ati)