Krjogja.com - Kyiv - Sejumlah jenderal Ukraina mengklaim mereka telah menembus garis pertahanan pertama Rusia di selatan.
"Ya, itu benar," ujar penasihat menteri pertahanan Ukraina, Yuriy Sak, seperti dilansir BBC, Senin (4/9/2023), saat ditanya apakah hal itu memang terjadi.
"Sedikit demi sedikit, saya rasa kami akan mendapatkan momentum."
Baca Juga: Ini Dia Smartphone Generasi Teranyar vivo V Series
Seorang jenderal Ukraina lainnya, Brigjen Oleksandr Tarnavskiy mengatakan kepada surat kabar Inggris, Observer, "Kami sekarang berada di antara garis pertahanan pertama dan kedua."
Pernyataan tersebut senada dengan juru bicara Gedung Putih John Kirby, yang pada Jumat (1/9) mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah mencatat sejumlah kemajuan penting di garis depan selatan.
Lebih dari sepekan lalu, pasukan Ukraina telah mengibarkan bendera biru dan kuning di Desa Robotyne di tenggara Kota Zaporizhzhia dan kini mereka tengah berusaha memperlebar jarak agar unit infanteri dan lapis baja yang lebih besar dapat melewatinya tanpa mendapat serangan dari Rusia.
Jika hal itu tercapai maka disebutkan ada kemungkinan serangan Ukraina akan mendapat momentum.
Pertempuran saat ini dilaporkan terjadi di sebelah timur Robotyne, di tepi Desa Verbove. Sejauh ini, pertempuran digambarkan berlangsung lambat.
Sulit untuk menilai klaim terbaru Ukraina. Para pejabat negara itu dilaporkan bungkam ketika ditanyai rincian yang tepat. Sementara keterangan berbeda, sebut BBC, diperoleh dari Brigade Serangan Udara ke-46 Ukraina.
Ketika dihubungi oleh BBC pada Sabtu (2/9), Brigade Serangan Udara ke-46 Ukraina mengatakan bahwa pertempuran terus berlanjut di dekat garis pertahanan pertama Rusia, namun belum ada yang berhasil melampaui garis pertama.
Bagaimanapun, perbedaan pernyataan itu dinilai tidak terlalu mengejutkan. Sejumlah besar unit beroperasi di depan dan belakang, masing-masing berkonsentrasi pada bagian dan tugas spesifiknya. Mereka belum tentu mengetahui apa yang sedang terjadi di tempat lain.
Salah satu unit, yaitu batalion sukarelawan Skala, mengatakan kepada Reuters bahwa pasukannya telah menerobos garis pertama Rusia pada 26 Agustus. Pada Minggu, Skala mengklaim bahwa pasukannya masih terus bergerak maju.
Baca Juga: Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto: UUK DIY Tak Datang Gratis dari Langit, Ingat Harapan Rakyat