“Masalahnya adalah kita akan melihat lebih banyak gelombang panas yang parah di masa depan,” katanya.
Sementara itu, akibat gelombang panas, ribuan sekolah di seluruh Filipina, termasuk di wilayah ibu kota Metro Manila, telah menangguhkan kelas tatap muka.
Separuh dari 82 provinsi di negara ini mengalami kekeringan, dan hampir 31 provinsi lainnya menghadapi musim kemarau atau kondisi kering.
PBB lalu menyerukan dukungan lebih besar untuk membantu negara tersebut mempersiapkan diri menghadapi kejadian cuaca serupa di masa depan, dikutip dari laman Guardian. (*)