Krjogja.com - PERU - Peristiwa penembakan yang menimpa Zetro Leonardo Purba, staf KBRI di Lima, Peru, dikaitkan dengan jejaring geng kriminal One Family dalam kasus tersebut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Peru, Zetro tewas ditembak setelah dicegat geng kriminal saat sedang bersepeda. Pandangan yang sama juga datang dari kepolisian Peru.
Baca Juga: Memperingati UU Keistimewaan DIY, Bambanglipuro Gelar Pentas Budaya dan Bazar UMKM
Pasukan keamanan dilaporkan digerakkan ke Risso, wilayah yang dikaitkan dengan korban. Kendati demikian, otoritas menekankan bahwa Zetro tak memiliki riwayat kriminal di negara ini.
"Tim telah dikerahkan ke Risso. Korban tak terkait dengan geng kriminal, tetapi dilaporkan dekat atau terkait perempuan yang bekerja di daerah tersebut," menurut keterangan petugas yang dikutip dari harian Peru La Republica.
"Dan laki-laki yang dijuluki El Chino yang diyakini terlibat dalam kematian tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: KPP Mining Kenalkan Ratusan Petani Kopi Lokal Kawasan Tambang di Jogja Coffee Week 2025
Aparat menilai El Chico adalah figur penting dalam geng One Family, kelompok yang lekat dengan praktik konstitusi paksa hingga jasa pembunuh bayaran. Mereka juga menunjukkan adanya kontak perempuan berkode negara Venezuela dan Kolombia di ponsel Zetro.
"Nomor-nomor tersebut sering dilacak. Dia sering mengunjungi lokasi itu," ujarnya.
Rekaman kamera memperlihatkan Zetro tengah bersepeda sebelum disergap dan ditembak oleh sosok tak dikenal. Tak lama berselang, seorang pengendara motor datang dan membawa kabur si penembak.
Melalui Kementerian Luar Negeri, Peru melaporkan kasus ini kepada Presiden dan otoritas Indonesia, sembari berkomitmen menuntaskan penyelidikan hingga ke akar masalah.
Elmer Schialer, selaku Menteri Luar Negeri Peru, mengumumkan bahwa pemerintah akan memfasilitasi pemulangan jenazah Zetro, beserta istri dan ketiga anaknya. (*)