Cegah KDRT, Disiapkan 718 Pendamping Keluarga

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Sebanyak 718 personel tim pendamping keluarga diterjunkan melakukan pendampingan calon pengantin, ibu hamil dan anak balita. Tujuannya pencegahan stunting, mendukung tumbuhkembang anak dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.

"Kasus KDRT, kekerasan seksual anak dan pelecehan terhadap perempuan ibarat fenomena gunung es. Para korban takut melapor. Menganggap itu tabu kalau diketahui publik. Padahal jika didiamkan, bakal lebih parah lagi dampak terhadap korban," kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar, Titi Umarni di hadapan para orangtua dalam forum pemenuhan hak sipil, informasi dan partisipasi anak yang digelar Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Anggota DPR Komisi VIII Paryono di Kelurahan Jungke Karanganyar, Jateng, Senin (30/5/2022).

Titi mengatakan, kasus KDRT diibaratkan fenomena gunung es. Artinya, faktanya lebih banyak terjadi dibanding yang diungkap.  Guna mencegah terjadi kekerasan, kaum perempuan dan anak diberi pendamping. Mereka adalah kaum perempuan yang dikader dinas terkait. Terdiri dari bidan desa, dus tokoh masyarakat.

"Ada 718 tim yang mendapat tugas pendampingan keluarga. Satu tim terdiri tiga orang. Totalnya, 21 ribu lebih personel pendamping keluarga," kata Titi.