Terdampak PMK, Harga Ternak di Temanggung Turun

Photo Author
- Minggu, 29 Mei 2022 | 15:10 WIB
Petugas memeriksa kesehatan ternak untuk mendeteksi penyakit mulut dan kuku. Meski belum ditemukan kasus, harga ternak di pasar hewan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan sebagai dampak PMK.
Petugas memeriksa kesehatan ternak untuk mendeteksi penyakit mulut dan kuku. Meski belum ditemukan kasus, harga ternak di pasar hewan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan sebagai dampak PMK.

TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Meski belum ditemukan kasus PMK, harga ternak di pasar hewan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan, sebagai dampak dari merebaknya. Penurunan harga ini sekitar Rp 1 juta per ekor untuk sapi dan Rp 300 ribu per ekor untuk kambing dan domba.

Seorang pedagang sapi Rahmad mengatakan peternakan petani terpukul dengan merebaknya PMK, yakni membuat harga sapi turun rata-rata Rp 1 juta per ekor. Harga kambing juga turun tetapi relatif tidak begitu ketara.

Dia menyampaikan, untuk sapi ukuran sedang, yang biasanya terjual Rp 21 juta hingga Rp 23 juta per ekor, menjadi Rp 20 juta sampai Rp 22 juta per ekor.

"Permintaan sapi turun, harga turut turun. Sapi yang terjual rata-rata kualitas kurban," kata dia, Sabtu (28/5/2022).

Dia mengatakan pasar hewan di Temanggung masih buka, meski begitu sejauh ini terlihat sepi dari pedagang luar daerah. Kemungkinan karena terdapat sejumlah pasar hewan di luar Temanggung, seperti Magelang sudah tutup.

Akibatnya, terang dia sebagian besar pedagang dari daerah-daerah itu tidak datang berdagang atau membeli sapi di pasar ternak di Temanggung. Perdagangan hewan antar pedagang juga kecil, sebab cenderung tidak banyak pilihan.

"Pedagang kalau mau kulakan ternak di Temanggung juga riskan, karena pasar ternak di daerahnya tutup, misalnya di Magelang. Sehingga tidak banyak yang membeli. Harga menjadi turun," kata dia.

Pedagang lainnya, Slamet mengatakan usai Idul Fitri atau menjelang Idul Adha seperti saat ini biasanya ramai pembeli. Warga membeli ternak untuk dipotong pada Idul Adha.

"Rupanya PMK membuat omset pedagang agak turun karena jarang yang membeli ternak," katanya.

Disampaikan untuk harga kambing dan domba berkisar Rp 3,5 juta - Rp 4 juta per ekor untuk kualitas sedang untuk korban. Harga itu rata-rata turun Rp 300 ribu per ekor.

"Penjualan sepi karena tidak banyak pedagang yang membeli," kata dia sambil berharap menjelang Idul Adha mendatang penjualan ternak bisa ramai kembali.

Kepala Dinas Tenaman Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan belum ditemukan kasus PMK di Temanggung. Petugas terus memantau kesehatan ternak yang masuk ke pasar-pasar hewan atau masuk ke daerah tersebut.

"Pantauan tidak hanya di pasar ternak namun juga di kandang-kandang," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X