SRAGEN, KRJOGJA.com - Cerita tentang obyek wisata Gunung Kemukus di Sumberlawang, Sragen yang identik dengan hal negatif sudah jamak diketahui orang. Selama belasan bahkan puluhan tahun praktik berbau mesum terjadi di kawasan wisata ziarah makam Pangeran Samudra ini.
Namun kini, pemandangan kumuh dan warung-warung esek-esek yang puluhan tahun berdiri di lahan yang berada tepat di pinggir Waduk Kedung Ombo (WKO) ini sudah bersih. Gelontoran dana puluhan miliar dari pusat telah mengubah wajah obyek wisata Kemukus.
Turunnya bantuan dana untuk merombak Kemukus bukan hadir secara tiba-tiba melainkan berkat perjuangan keras Pemkab Sragen. Perjuangan panjang merubah Gunung Kemukus diungkapkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Ia mengatakan sudah lama ingin merubah citra negatif Gunung Kemukus yang identik dengan ritual esek-esek. Bahkan ia harus meyakinkan Presiden Jokowi untuk bisa membantu pembangunan Gunung Kemukus.
"Ibu bupati bilang ke Pak Presiden karena kita termasuk yang bagus hasilnya. Sempat ditanya Bu Bupati minta apa? Terus saya jawab minta dibantu untuk memutarbalikkan sejarah dan meneruskan kembali bahwa Gunung Kemukus tidak lagi tidak ada thotok onggrok (hal-hal tidak baik),†ujar Bupati Yuni saat memberi sambutan di pengajian NU di Desa Jetak, Sidoharjo, beberapa waktu lalu.
Saat itu Presiden menanyakan bagaimana cara merubah sisi negatif Gunung Kemukus. Bupati mengaku menjawab caranya adalah dengan membangun menjadi lebih baik. Ia kemudian mengutarakan untuk membangun Kemukus tidak memungkinkan memakai dana daerah dalam situasi pandemi.
