"Para pelajar yang sudah kami bekali itu bisa membantu memasarkan produk batik tulis dari UMKM melalui media sosial. Dan bila mereka sudah lulus sekolah, tidak hanya bekerja di pabrik di kota-kota besar. Mereka bisa menjadi wirausaha yang tekun dan ulet, diantaranya bidang perbatikkan, " ujarnya.
Adhi Iman berharap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bisa mendukung upaya menjaga eksistensi batik di daerahnya. Khususnya dalam hal pemasaran untuk membangkitkan dan mengembangkan UMKM batik khas Banjarnegara yang ada di Kecamatan Susukan. Misalnya dengan mewajibkan pelajar, pegawai di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten mengenakan batik khas Banjarnegara pada hari-hari tertentu.
“Itu sangat membantu nasib perajin batik,†ujarnya.
Sedang Cindi Muslikhah (17), salah seorang peserta pelatihan menyebutkan, pelatihan yang diikutinya memantik minatnya untuk menekuni usaha batik. Siswi Kelas XII jurusan KKBT SMKN 1 Susukan itu memilih bidang bidang digital marketing yang akan ditekuninya.
Sementara, Fitri Nurhalimah (17) Â ingin memperdalam desain model batik secara digital, disamping digital marketing.
"Saya tertarik memperdalam desain model batik dan marketing digital batik. Pelatihan ini telah menginspirasi siswi jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMK HKTI 2 Purwareja Klampok menekenuni wirausaha batik. (Rus)