Ganjar menegaskan, jika tanggapan masyarakat baik terhadap kehadirannya. "Bahkan ketika ditanya apakah saya boleh menginap di sini, warga jawab boleh. Terpenting sekarang, mari kita jaga kerukunan dulu," ungkapnya.
Sementara itu, pemuda Desa Wadas Ngabdul Mukti mengatakan, warga menerima kedatangan Ganjar Pranowo yang datang tanpa pengawalan itu. Warga menyambaikan berbagai fakta yang dirasakan pada peristiwa tanggal 8 Februari 2022.
Ganjar, katanya, datang untuk meminta maaf kepada warga Desa Wadas. "Gubernur datang tujuannya untuk meminta maaf, tentu kami maafkan dengan satu syarat cabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) tambang Desa Wadas," tegasnya.
Menurutnya, sikap warga yang tergabung dalam Gempa Dewa selalu sama, yakni menolak rencana tambang batu untuk Bendungan Bener di bukit Desa Wadas.
"Dari dulu sampai kapan pun, kami selalu menuntut pencabutan IPL dan tolak kuari Desa Wadas," ungkapnya.
Terkait keinginan Ganjar untuk menginap, warga kata Mukti, akan melihat dari dari apa niatan sebenarnya. "Niatnya apa, kalau mau dengar dan lihat kondisi sesungguhnya di Wadas, silakan saja, tapi harus diingat bahwa kami tetap pada tuntutan kami," tandasnya.
Warga juga memberikan beberapa hasil bumi hutan Desa Wadas seperti durian, petai, dan buah-buahan lainnya. "Itulah hasil potensi hutan yang selama ini jadi andalan warga Wadas," paparnya. (Jas)