"Pembangunan pasar tradisional jelas butuh dana besar. Perlu dukungan dari daerah, provinsi dan pusat," lanjutnya.
Iwan Setiyono mengatakan, pembangunan Pasar Cuplik Sukoharjo sudah lama direncanakan. Kendala dihadapi karena belum terpenuhinya kebutuhan anggaran. Kondisi ditambah dengan adanya pandemi virus Corona pada 2020 dan 2021 membuat anggaran yang sebelumnya sudah ada terpaksa digunakan untuk pemenuhan penanganan pandemi virus Corona.
"Setelah lama menunggu akhirnya pembangunan Pasar Cuplik Sukoharjo akan dilaksanakan tahun 2022 ini. Anggaran sudah ada," ujarnya.
Anggaran yang tersedia untuk pembangunan Pasar Cuplik Sukoharjo sekitar Rp 2,6 miliar. Sumber dana berasal dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tersedianya anggaran membuat Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo segera melakukan persiapan pembangunan.
Persiapan yang sudah dilakukan diantaranya sosialisasi ke pedagang. Sedangkan persiapan lain akan dikerjakan berupa lelang pembangunan. Dalam tahap sosialisasi para pedagang mendukung penuh pembangunan Pasar Cuplik Sukoharjo karena sudah lama ditunggu.
Pembangunan Pasar Cuplik Sukoharjo pada tahun 2022 ini rencananya akan dipusatkan pada los saja. Ada sekitar 215 los jadi sasaran utama pembangunan. Los disasar lebih dahulu menyesuaikan ketersediaan anggaran pembangunan. Sedangkan pembangunan kios menyusul pada tahun berikutnya menunggu adanya tambahan dana.
Meski proses pembangunan dilakukan secara bertahap, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo tetap meminta pada pedagang untuk tenang. Sebab dibutuhkan dana tidak sedikit untuk membangun pasar tradisional. Terlebih lagi kondisi sekarang masih pandemi virus Corona.
"Pedagang tetap menerima. Mereka senang karena pembangunan pasar sudah lama ditunggu. Sebab kondisi pasar sekarang memang cukup memprihatinkan," lanjutnya. (Mam)