Kendati demikian, Ketep Pass masih menoleransi pengunjung yang tidak bisa check in melalui aplikasi Peduli Lindungi. Dengan catatan, mereka bisa menunjukan kartu vaksinasi dan kartu identitas yang sesuai untuk selanjutnya dicatat petugas.
“Kami tidak saklek dengan PeduliLindungi karena tidak semua masyarakat punya fasilitas handphone android,†ungkapnya.
Sesuai regulasi, kapasitas pengunjung, Ketep Pass menerapkan kuota 25 persen dari kapasitas total sebanyak 6.000 orang. Itu pun dikurangi karyawan dan pedagang di dalam area sekitar 100 orang. Artinya, dalam sehari pihak pengelola hanya akan menerima 1.400 orang masuk area.
Begitupun dengan kunjungan di Merapi Volcano Theatre. Bodrek mengatakan, satu kali pemutaran film semi dokumenter tentang Gunung Merapi hanya boleh ditonton 20 orang. Yakni 25 persen dari kapasitas total 80 orang.
"Mohon maaf, soal ini (aturan) kami tegas. Bukan karena kami destinasi milik pemerintah saja, tapi memang kami juga ingin melindungi para wisatawan," ungkapnya.
Selain pembatasan-pembatasan tersebut, kata Bodrek, Ketep Pass juga tetap melakukan sterilisasi area dengan menyemprotkan disinfektan. Jadwal bersih-bersih diterapkan hari Senin, sehingga Ketep Pass tutup satu hari. "Dalam sehari buka mulai pukul 08.00-15.00. Jam 12.30-13.30 juga tutup dulu untuk penyemprotan disinfektan,†pungkasnya. (Adv)