Gunakan Aplikasi Jala Tech, Petambak Udang Purworejo Terapkan Digitalisasi Budidaya

Photo Author
- Kamis, 25 November 2021 | 22:30 WIB
Panen udang Petambak Digital 4.0 di Jogoresan Purwodadi Purworejo. (Foto: Jarot Sarwosambodo)
Panen udang Petambak Digital 4.0 di Jogoresan Purwodadi Purworejo. (Foto: Jarot Sarwosambodo)

Koordinator Inisiatif Digital Sektor Strategis I Kemenkominfo Ir Wijayanto MM mengemukakan, keterlibatan kementeriannya dalam membina petambak udang karena Kemenkominfo berperan dalam transformasi digital untuk enam sektor strategis, salah satunya adalah maritim.

"Tugas kami adalah bagaimana agar transformasi digital dapat mendukung berbagai program pembangunan sektor maritim. Di mana salah satu turunannya adalah budidaya tambak udang," tuturnya.

Digitalisasi dalam sektor pertambakan, katanya, menitikberatkan pada budidaya udang. Petambak dapat lebih mudah mengetahui kondisi kolam lewat aplikasi yang terpasang dalam ponsel pintar mereka.

Digitalisasi, lanjutnya, diharapkan mampu meningkatkan produksi dan menekan biaya operasional. "Maka pemerintah mendorong penyedia aplikasi digital untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam membantu petambak, juga sektor lain di Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasi," tuturnya.

Adapun terkait keberadaan infrastruktur digital di area tambak seperti ketersediaan jaringan seluler, lanjut Wijayanto, pemerintah akan menggandeng operator untuk memperkuat sinyal di daerah tertentu. Pemerintah kabupaten juga dapat memfasilitasi pemasangan wifi. "Tentunya butuh sinergitas semua pihak, termasuk pemerintah kabupaten," katanya.




-

Petambak pengguna aplikasi di Desa Jogoboyo Kecamatan Purwodadi, Guswuri Arum Dika sudah enam bulan menggunakan aplikasi Jala Tech. Ia mengaku terbantu dengan adanya aplikasi lantaran petambak saat ini mengetahui kualitas air.

"Kalau dulu awalnya cuma asal-asalan budidaya, sekarang dengan pendampingan Jala, kita jadi tahu parameter kualitas air, sehingga kita bisa melakukan antisipasi apabila ada perubahan," paparnya.

Apabila petambak tidak jeli dalam mengamati kondisi air, katanya, akan berdampak pada kesehatan udang dalam tambak. Kondisi air yang buruk akan menyebabkan udang stres dan muncul aneka penyakit.

"Berkat aplikasi itu saya bisa meningkatkan produksi. Awalnya, tingkat hidup benur paling 20 - 30 persen, sekarang dengan pantauan ketat dibantu Jala Tech, keberhasilan budidaya bisa 90 persen," terangnya.

Sementara itu, Asisten II Setda Purworejo Drs Boedi Hardjono mengemukakan, pemerintah kabupaten menyambut positif upaya digitalisasi petambak udang di Purworejo. "Harapannya petambak termotivasi dan ada peningkatan produksi, sehingga muaranya adalah kesejahteraan masyarakat. Potensi tambak udang di Purworejo masih sangat layak untuk dikembangkan dan petambak butuh sentuhan dari para profesional untuk bisa meningkatkan kualitas serta kapasitas produksinya," tandasnya.(Jas)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X