Kisah Makam Gumpalan Tanah Slamet Riyadi, Ziarah Penuh Makna Ketua PKR Tuntas Subagyo

Photo Author
- Rabu, 10 November 2021 | 13:07 WIB
PKR saat ziarah ke makam pahlawan. (ist)
PKR saat ziarah ke makam pahlawan. (ist)

Menurut dia menjadi tugas generasi penerus bangsa untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan dalam membangun bangsa dan negara. Tuntas berharap perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bisa diresapi anak-anak muda sekarang.

“Anak muda harus bisa mengkreasikan diri untuk membangun bangsa dan negara. Karena apa yang telah dilakukan para pahlawan sangat luar biasa untuk bisa memerdekaan Indonesia, bisa menjadikan kita sebebas sekarang,” kata dia.

Tidak terkecuali peran dan jasa Brigjend Slamet Riyadi saat perang kemerdekaan. “Dari etos perjuangan beliau selama ini sangat menginspirasi, dan dari wujud-wujud perjuangan beliau dulu haru menjadi acuan generasi muda,” urai dia.

Sedangkan petugas dari TMP Kusuma Bhakti Solo, Pandu Parmanto, menjelaskan makam yang diziarahi Tuntas dan istri merupakan gumpalan tanah Brigjend Slamet Riyadi C.S. Makam Slamet Riyadi sesungguhnya berada di daerah Ambon.

Kendati hanya makam gumpalan tanah Brigjend Slamet Riyadi, menurut dia selama ini banyak tokoh yang berziarah di situ. “Rombongan peziarah dari berbagai daerah, yang terutama ke makan gumpalan tanah Brigjend Slamet Riyadi,” ujar dia.

Dilansir dari laman https://ikpni.or.id, Ignatius Slamet Rijadi lahir di Solo pada 26 Juli 1927. Slamet Rijadi mempunyai andil yang cukup besar dalam mengamankan Kota Solo yang pada 1948 dijadikan PKI sebagai wild west. Sebelum itu, bersama pasukan Tentara Pelajar di bawah pimpinan Achmadi, ia juga berhasil melucuti pasukan BPRI yang menolak untuk dilebur ke dalam TNI. Pada waktu PKI melancarkan pemberontakan di Madiun, September 1948, ia memimpin pasukannya melancarkan operasi terhadap pasukan PKI di daerah Wonogiri.

Dalam rangka pelaksanaan reorganisasi dan rasionalisasi Angkatan Perang tahun 1948, Divisi lV dijadikan Divisi II. Slamet Rijadi diangkat menjadi Komandan Brigade V Divisi II dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada waktu Belanda melancarkan agresi militer kedua, di samping sebagai Komandan Brigade V, ia juga diangkat sebagai Komandan Wehrkreise I (WK I) yang membawahi tujuh Sub-Wehrkreise (SWK). Daerah operasinya meliputi daerah Surakarta dan sebagian daerah Madiun. Untuk menyatukan tenaga perjuangan, ia mengkonsolidasikan kesatuan-kesatuan bersenjata non-TNI yang terdapat di daerah WK I dan menghimpunnya dalam wadah yang disebut Corps Sukarela. Aksi-aksi gerilya yang dilancarkan pasukan Slamet Rijadi sangat merepotkan pasukan Belanda di sekitar Solo.

Selain di Solo, PKR di seluruh Indonesia juga melakukan ziarah makam pahlawan. Di antaranya, DPW PKR DIY dipimpin Ketua DPW, Agus Purwanto, berziarah di Makam Pahlawan Kusuma Negara DIY, Selasa. Selanjutnya, DPD PKR Kebumen ziarah makam pahlawan setempat dan di Blitar, Ketua DPD PKR Kota Blitar, Ali Wanoto, mempimpin ziarah ke makam Sang Proklamator Soekarno atau Bung Karno. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Terpopuler

X