Pihak universitas telah membuat kronologis dari hasil pengakuan panitia. Pada hari pertama 23 Oktober pukul 06.00 sampai 23.00 dilangsungkan uapacara penyambutan di dalam kampus. Pada hari itu almarhum pernah menyampaikan kaki kram. Oleh panitia ia dicarikan pendamping.
Pada 24 Oktober, setelah Subuh dilangsungkan senam senjata dan apel pagi. Berikutnya mulai kegiatan
di luar kampus menuju jembatan Jurug. Di sana digelar latihan meluncur menggunakan tali. Usai kegiatan almarhum Endi mengeluh sakit punggung. Sekitar pukul 14.00 mendapat perawatan dikompres.
Namun kondisinya berangsur menurun dan tidak sadar. Pada pukul 21.00 dibawa ke RS Moewardi, namun diperjalanan sudah tidak bernafas. "Universitas akan memenuhi apa yang menjadi hak sebagai mahasiswa," tambah Prof Yunus. (Qom)