Lebih lanjut dikatakan, Jika dihitung maka setiap harinya peternakan tersebut memerlukan sekitar 990 kilogram pakan untuk 9000 ekor ayam. Sementara telur yang dihasilkan setiap harinya kisaran 5 kwintal. Kondisi ini juga diperparah dengan pandemik COVID-19. Bangkit menyebut bahwa harga telur menjadi sulit diprediksi. Bahkan setiap harinya kerap terjadi fluktuasi harga.
" Kalau sekarang memang sulit diprediksi harganya," kata dia.
Bangkit berharap, pemerintah mensubsidi jagung. Jadi harga jagung bisa kembali normal, HPP peternak bisa turun menghadapi pandemi seperti ini masih bisa bertahan." ungkapnya.(M-2)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: Ary B Prass