Tanah Longsor Terjadi di Dua Desa di Kecamatan Bulu

Photo Author
- Selasa, 15 Desember 2020 | 04:10 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Tanah longsor terjadi di dua desa di wilayah Kecamatan Bulu. Akibat kejadian tersebut mengakibatkan bagian rumah warga rusak. Tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian materiil saja. Tim gabungan sudah melakukan penanganan berupa pengerukan longsoran tanah dari lokasi kejadian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Senin (14/12/2020), mengatakan, hujan deras di wilayah Sukoharjo sejak beberapa hari terakhir berdampak pada terjadinya banjir dan tanah longsor. Curah hujan tinggi dan durasi waktu lama membuat beberapa wilayah terkena bencana alam.

BPBD Sukoharjo mencatat ada dua kejadian tanah longsor di wilayah Kecamatan Bulu meliputi Desa Kamal dan Desa Sanggang. Bencana alam tersebut terjadi pada Jumat (11/12/2020) sekitar pukul 16.30 WIB lalu. Tanah longsor tersebut berupa tebing dan menimpa dinding rumah warga.

Longsor pertama terjadi di Desa Kamal, Kecamatan Bulu dimana tebing setinggi lima meter dan lebar enam meter longsor dan menimpa dinding rumah warga milik Parman, warga Dukuh Tritis RT 1 RW 2. Sedangkan longsor kedua terjadi di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu dimana tanah pekarangan dengan lebar empat meter longsor. Tanah pekarangan tersebut milik Supriyanto, warga Dukuh Tileng RT 2 RW 3.

“Petugas dari tim gabungan sudah melakukan penanganan terhadap kejadian bencana alam tanah longsor di Desa Kamal dan Desa Sanggang, Kecamatan Bulu,” ujarnya.

Penanganan dilakukan petugas tim gabungan dengan gotong royong membersihkan material longsoran tanah. Hal itu dilakukan agar rumah warga terkena longsoran bisa kembali digunakan dengan aman. Disisi lain, BPBD Sukoharjo juga meminta pada warga sekitar kejadian untuk selalu waspada terhadap kerawanan tanah longsor susulan.

“Wilayah Kecamatan Bulu memang rawan terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir karena berada di perbukitan. Warga yang tinggal disana kami minta waspada terlebih lagi kondisi cuaca sekarang sering turun hujan deras,” lanjutnya.

Sri Maryanto mengatakan, penanganan di wilayah rawan tanah longsor perlu dilakukan antisipasi sejak dini sebagai bagian dari penyelamatan warga. Namun disisi lain juga perlu dilakukan penanganan secara permanen dari dinas terkait dengan membangun talud atau tanggul pengaman.

BPBD Sukoharjo terkait dengan kondisi bukit di wilayah Kecamatan Bulu langsung bergerak karena sudah ditemukan retakan tanah dan tanah longsor. Kondisi tersebut membahayakan warga dan rawan menimbulkan korban jiwa.

“Tanah longsor ini datangnya sulit diprediksi. Apalagi dengan kondisi cuaca hujan deras turun setiap hari. Jadi dilakukan antisipasi dini dengan menyiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara bagi warga yang rumahnya rawan terkena tanah longsor,” lanjutnya.

Jalur evakuasi disiapkan mulai dari titik awal rumah warga yang rawan terkena tanah longsor hingga ke tempat aman. Jalur tersebut dipastikan siap dan tidak boleh ada penghalang. Artinya steril dan mudah diakses warga saat kondisi darurat.

BPBD Sukoharjo juga menyiapkan tempat pengungsian dengan mengambil lokasi di masing masing balai desa di wilayah rawan tanah longsor. Warga bisa langsung mengakses tempat tersebut begitu ada kejadian bencana alam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X