Waspada Banjir, BPBD Sukoharjo Cek EWS di Sungai Bengawan Solo

Photo Author
- Rabu, 28 Oktober 2020 | 17:50 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Lima unit alat early warning system (EWS) di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dicek sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam banjir. Hasilnya diketahui kondisi EWS dalam keadaan baik dan berfungsi normal. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo sengaja melakukan kesiapsiagaan mengingat adanya fenomena alam La Nina.

Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto, Rabu (28/10/2020), mengatakan, salah satu ancaman bencana alam yang paling rawan di Sukoharjo berupa banjir perlu diantisipasi sejak dini. Sebab Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah yang dialiri Sungai Bengawan Solo. Selain itu juga ada beberapa sungai lain yang rawan menjadi penyebab banjir.

Kerawanan banjir semakin besar setelah ada fenomena alam La Nina dimana terjadi peningkatan curah hujan. Kondisi tersebut sangat terasa dampaknya bagi Sukoharjo karena sering dilanda banjir setiap tahun akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

“Bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam khususnya banjir dan terlebih lagi ada fenomena alam La Nina, BPBD Sukoharjo sudah melakukan pengecekan EWS di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dalam kondisi baik,” ujarnya.

Pengecekan EWS dilakukan BPBD Sukoharjo dengan melibatkan Balai Besaw Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Pengecekan selesai dilakukan beberapa hari lalu. Titik pengecekan dilakukan di lima lokasi berbeda tempat pemasangan EWS.

EWS tersebut seperti terpasang di Dam Colo Pengkol-Nguter, Serenan-Sukoharjo, Bacem-Grogol, Peren-Pranan Polokarto dan Laban-Mojolaban. Kelima EWS tersebut semuanya dalam kondisi baik dan berfungsi normal.

Kondisi baik EWS tersebut sangat melegakan baik BPBD Sukoharjo maupun masyarakat sekitar. Sebab keberadaan EWS sangat penting sebagai usaha membantu memberikan peringatan dini memberikan tanda bahaya banjir datang akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

Tanda bahaya dari EWS dikatakan Sri Maryanto bisa membuat warga bersiap melakukan evakuasi menghindari bahaya banjir. Dengan demikian maka bisa menekan terjadinya korban.

“Setiap tahun EWS ini selalu diandalkan memberikan tanda bahaya banjir bagi warga. Jadi kondisinya harus selalu baik dan berfungsi normal. Jangan sampai ada kerusakan,” lanjutnya.

BPBD Sukoharjo sekarang juga telah melakukan pengecekan kondisi aliran Sungai Bengawan Solo. Hal itu dilakukan mengingat Sungai Bengawan Solo mengalir disejumlah kecamatan dan rawan menyebabkan bajir.

“Kondisi di masing masing kecamatan yang dialiri Sungai Bengawan Solo berbeda tingkat kerawanannya. Jadi perlu dicek dan dikoordinasi langsung dengan pemerintah desa dan kecamatan serta warga setempat,” tegasnya.

Sri Maryanto mengatakan, jalur evakuasi dan tempat pengungsian serta dapur umum telah disiapkan dibeberapa wilayah rawan bencana alam. Masing masing penyiapan dilakukan dengan melibatkan pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan. Selain itu juga warga setempat ikut dilibatkan sebagai bentuk penanganan utama.

Sri Maryanto mengatakan, jalur evakuasi sudah dimiliki dimasing masing wilayah rawan bencana alam sejak lama. Penyiapan dilakukan sebagai bentuk utama penyelamatan warga saat bencana alam datang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB
X