Disinggung mengenai motif pelaku, Wikan mengatakan bahwa pelaku hanya berniat bercanda, sehingga masalah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Peserta vaksin tersebut datang ke Polres juga tidak membuat laporan, dan kebetulan dari mereka juga saling mengenal, sehingga kita pertemukan dan diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Sementara itu, pelaku pengirim pesan singkat Nano, warga Sukoharjo, mengaku melakukan hal tersebut awalnya hanya berniat untuk bercanda karena merasa dekat dengan peserta vaksin, namun tidak menyangka akan menjadi viral.
"Saya benar-benar minta maaf ke Ibu Titik Fauziati sebagai kepala puskesmas dan jajarannya, yang dengan kondisi seperti ini sehingga nama baiknya menjadi tercemar. Saya minta maaf dan saya tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Sebenarnya itu hanya gojekan saja tapi itu menjadi viral dan tidak terkontrol," ungkap Nano.
Terpisah, Kasubbag Tata Usaha Puskesmas Teras Gati Purwaningsih Aminah, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada jajaran Polres Boyolali yang sudah memfasilitasi mediasi terkait sehingga bisa meluruskan berita viral tersebut. Selanjutnya pihaknya berharap agar kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi, mengingat jajaran layanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19 ini benar-benar perlu konsentrasi untuk fokus bekerja.
"Kami sebagai puskesmas, sebagai pelayan masyarakat juga mengucapkan terimakasih, bahwasanya hal-hal sepertinya sepele tapi sangat buruk mencemarkan nama baik puskesmas, sudah bisa teratasi," tandasnya. (M-2)