JAKARTA, KRJOGJA.com - Beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) di universitas untuk dosen berkualitas.
Demikian  Direktur Jenderal Sumber Daya dan Iptek Dikti (SDID) Prof. Ali Gufron Mukti saat mendampingi wakil penerima beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta (1/9/2019).
Menurut Ghufron manajemen talenta akan didorong tidak hanya akan berhenti pada hasil publikasi ilmiah namun juga mampu menghasilkan ionvasi berdampak langsung pada masyarakat lewat hilirisasi hasil riset.
PMDSU merupakan program percepatan studi Magister dan Doktor selama empat tahun. Program ini telah meluluskan calon dosen muda berkualifikasi Doktor dengan prestasi gemilang, dan kini tersebar di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Tidak hanya mengejar target dosen muda lulusan S3, program beasiswa PMDSU juga diarahkan pada penerbitan jurnal ilmiah internasional. "Indonesia sekarang sudah tertinggi jurnal ilmiah terindeks Scopus di ASEAN, 547 diantaranya berasal dari teman-teman PMDSU," jelas Ali Gufron Mukti.
Agar tepat sesuai kebutuhan, kata Ali Ghufron telah memetakan bidang-bidang mana yang akan menjadi prioritas. "Kita sesuaikan pada bidang-bidang yang menjadi prioritas, terutama bidang-bidang yang yang memberikan suatu lompatan pada penyelesaian pembangunan. Jadi jangan sampai pada bidang-bidang yang sudah kebanyakan atau sudah jenuh," ujarnya.
Strategi talenta lebih efisien
Memasuki batch ke-5, program beasiswa PMDSU telah membiayai 724 lulusan berprestasi S1 untuk melanjutkan ke program S2 dan S3. Angkatan ke lima ini tahun 2019 ini, PMDSU menargetkan 151 lulusan S2/S3 berkualitas.