Setelah pelatihan menyenangkan tersebut menarik anak muda dusun, barulah dua kegiatan pamungkas digelar. Yaitu aksi tanam toga, serta membuat togarium dan kebun toga di dusun tersebut.
Anak-anak usia 6-12 tahun atau usia sekolah dasar, dalam perjalanannya prioritas utama tim PKM UNY tersebut dalam mengajak bercocok tanam tanaman obat. Alasannya, mereka sedang belajar keterampilan dasar dan pengembangan konsep kehidupan.
“Jadi kalau mereka gede nanti, apapun profesinya, tidak melupakan budidaya Toga. Karena bermanfaat untuk konsumsi pribadi, tambah-tambah penghasilan, ataupun menggerakkan ekonomi desa,†ungkap Almi.
Kegiatan produktif tim PKM tersebut berbuah manis. Tak hanya menghasilkan kebun yang kini hasilnya telah dikonsumsi masyarakat desa, lima mahasiswa tersebut memperoleh hibah dari Kementerian Ristekdikti.
Baca Juga:Â Ada Bandara Baru, Driver Asal Kulonprogo Baru Sebagai Penonton
Lima mahasiswa tersebut juga dinyatakan lolos sebagai finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang digelar di Universitas Udayana Bali. Siang ini, mereka akan mempresentasikan karyanya di hadapan para dewan juri. Bertanding melawan karya kreatif mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia.
“Siang ini kami presentasi. Dalam Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Literasi (PKM-L). Semoga dengan perhatian dan presentasi pada Pemerintah, budidaya TOGA dapat disebarluaskan oleh seluruh masyarakat,†pungkas Almi. (KRA-02)