JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) akan mengucurkan dana sebesar Rp 113 miliar tahun ini untuk 249 startup binaannya. Dari jumlah tersebut, diharapkan sekira 124 di antaranya bisa menjadi mature startup.
Pendanaan ini berasal dari anggaran Kemenristekdikti yang mencapai Rp 41,2 triliun untuk 2019. Tahun lalu, dana yang dikucurkan untuk startup sebesar Rp 62 miliar.
"Tahun ini, kami mengeluarkan anggaran Rp 113 miliar untuk 249 pemenang dari banyaknya proposal yang masuk. Kami berharap 50 persennya bisa mature dan tersebar di berbagai wilayah, tidak hanya Jawa," ungkap Direktur PPBT, Retno Sumekar, dalam keterangannya akhir pekan lalu.
Setelah mengucurkan dana, Kemenristekdikti tidak akan lepas tangan begitu saja. Pemerintah akan terus memantau dan membantu perkembangan startup binaannya. Selain itu, juga ada reviewer independen dari kalangan praktisi dan akademisi, untuk melihat perkembangan startup tersebut.
Setiap startup, kata Retno, biasanya mendapatkan maksimal dua kali pendanaan. Menurutnya, dibutuhkan waktu satu hingga dua tahun untuk bisa mausk ke industri atau pasar.
"Kami akan kawal selama satu tahun pemberian dana. Begitu dana turun, akan kami pantau seperti melihat perkembangan produksi dan apakah mencapai target atau tidak. Kami akan terus melakukan pemantauan," tutur Retno.
Dijelaskannya, jumlah proposal pendanaan yang masuk ke Kemenristekdikti setiap tahun mengalami peningkatan, begitu pula dengan anggaran yang disediakan. Proposal yang masuk bukan berupa ide, tapi prototype atau sudah ada produknya.