Rencana tersebut disambut baik oleh Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono MEng DEng. Menurutnya, UGM sebagai kampus kerakyatan memiliki komitmen untuk memajukan desa dan pertaniannya.
Panut menerangkan bahwa desa-desa di Indonesia sekarang memiliki dana desa yang besar. Oleh karena itu, UGM Â merasa perlu untuk melakukan pendampingan kepada desa-desa tersebut.
“Alih-alih untuk hanya mengembangkan infrastruktur desa, kami juga ingin memajukan usaha desa. Dengan hal itu, ekonomi desa bergulir dan mengurangi laju urbanisasi yang kian meningkat,†ungkapnya.
Untuk itu, Panut menilai kerja sama antara UGM dan PWI sangat diperlukan. Menurutnya, tanpa wartawan, hal-hal baik yang dihasilkan UGM tidak akan bisa diketahui. Hal-hal baik yang dimaksudnya seperti keberhasilan UGM masuk dalam 50 besar University Impact Ranking yang dirilis Times Higher Education dalam indikator SDGs Decent Work and Economic Growth. Keberhasilan UGM tersebut menjadi bukti bahwa UGM selalu berusaha untuk berkontribusi dari hal-hal yang dihasilkannya.
“Dunia mendorong tiap universitas dengan standar-standar akademisnya, namun kepentingan untuk menyejahterakan bangsa harus diutamakan. UGM akan berusaha untuk terus mengombinasikan keduanya agar berjalan beriringan. Baik kemanfaatan maupun reputasi semua penting. Dengan reputasi yang baik di mata dunia, UGM juga membanggakan nama bangsa Indonesia,†pungkasnya. (*)