Menristekdikti Ingin Publikasi Ilmiah Terbaik di Asteng

Photo Author
- Minggu, 2 Desember 2018 | 20:26 WIB

SEMARANG, KRJOGJA.com -Kenristekdikti menargetkan pblikasi ilmiah internasional Indonesia terbaik di Asia Tenggara dan peningkatan produk inovasi di tahun 2019.

Demikian disampaikan Menristekdikti Mohammad Nasir di  Universitas Diponegoro menggelar Seminar Nasional untuk mendiseminasikan capaian-capaian  Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) .


Dalam hal ini, Kemenristekdikti  terus menerus berupaya meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Salah satu strateginya adalah melalui peningkatan jumlah publikasi ilmiah internasional dan upaya akselerasi  produk-produk inovasi karya anak bangsa.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan pada 2019 mendatang Indonesia menjadi ‘leader’di ASEAN dalam hal peningkatan jumlah publikasi ilmiah.

Per 28 November data dari SCOPUS menunjukan publikasi ilmiah internasional Indonesia sebanyak 24.883 jurnal, jauh diatas Singapura 19.767 jurnal dan Thailand 15.018 jurnal, angka ini terus meningkat meskipun saat ini publikasi ilmiah di jurnal international masih ditempati Malaysia, namun Menristekdikti optimis dapat mengejar ketertinggalan.

"Jumlah publikasi Indonesia saat ini masih berada jauh di bawah Malaysia. Namun, kita optimis dapat mengejar ketertinggalan, bahkan bisa menjadi leader di ASEAN dalam hal publikasi,” kata Menristekdikti ketika memberikan paparan pada Seminar Nasional Peningkatan Daya Saing

Cita-cita ini disebut tidak main-main karena Kemenristekdikti telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mewujudkan hal tersebut.

Langkah-langkah yang ditempuh antara lain dengan meningkatkan anggaran bidang riset agar bisa mendorong lahirnya publikasi yang semakin berkualitas. Ia menyebutkan dengan perbaikan sistem pada tahun 2017 jumlah publikasi Indonesia mampu melampaui Thailand dan Singapura. 

Kemenristekdikti juga memiliki berbagai program untuk pembudayaan kewirausahaan dan peningkatan inovasi, baik di perguruan tinggi maupun di masyarakat yaitu melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi  (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X