Menristekdikti Raih Penghargaan ITB

Photo Author
- Rabu, 4 Juli 2018 | 18:06 WIB

BANDUNG, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meraih penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung. 

Menteri Nasir mendapatkan penghargaan ini karena telah menunjukkan jasa dan pengabdian yang menonjol selama menjabat. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsah Suryadi bertepatan dengan acara Peringatan 98 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia di Aula Barat ITB, Bandung Rabu (4/7).

Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Bambang S. Brodjonegoro dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Triawan Munaf.

Rektor ITB menjelaskan Menristekdikti Mohamad Nasir meraih Penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama karena dinilai telah berhasil menghasilkan berbagai kebijakan terobosan fundamental dalam mengawal perkembangan dan kemajuan riset, teknologi dan pendidikan tinggi di Indonesia. Beberapa kebijakan penting yang dilahirkan oleh Menristekdikti antara lain akselerasi Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) dan Pendidikan Berbasis ‘Online’ dalam Program SPADA yang mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi. 

Selain itu, Menteri Nasir juga dinilai berhasil melakukan reformasi riset yang ditunjukkan dengan peningkatan yang pesat jumlah publikasi ilmiah Indonesia di tingkat dunia. Berbagai program terobosan baru yang mampu meningkatkan iklim riset dan pendidikan tinggi seperti program World Class University, World Class Professor,  Pendanaan Riset Nasional, dan berbagai program terobosan lainnya muncul di bawah kepemimpinan Menteri Nasir.

"ITB telah mengarungi dan menjadi saksi sedikitnya dua momen bersejarah dalam perubahan peradaban manusia, khususnya perubahan peradaban manusia yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi dan industri yang menyertainya, yaitu yang dikenal dengan revolusi Industri 2.0, 3.0, dan saat ini kita tengah menyongsong revolusi industri 4.0," ujar Menristekdikti.

Menteri Nasir mengatakan bahwa kita perlu menyiapkan pendidikan tinggi untuk generasi sekarang dan akan datang yang selaras dengan karakteristik revolusi industri 4.0 agar mereka siap untuk menyongsong revolusi industri berikutnya yang akan terjadi dalam masa hidup mereka. 

“Lulusan kita akan menjadi pemain utama pada era revolusi ini. Pada tahun 2040, mahasiswa saat ini, sebagian akan berkarier menjadi spesialis, integrator dan inovator ide dan teknologi di sektor publik, swasta dan akademik. Mereka memerlukan kemampuan lintas sektoral dan mind-set yang melebihi keahlian teknis untuk menghubungkan disiplin keilmuan dengan sektor industri,” jelas Menteri Nasir. (Ati)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X