BOGOR, KRJOGJA.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memamerkan 26 produk inovasi unggul Indonesia yang dihasilkan Lembaga Litbang Pusat Unggulan Iptek di Jepang tahun 2018.
"Dari 26 inovasi ini empat di antaranya sudah ada yang tanda tangan untuk kerja sama dengan pihak Jepang," kata Dirjen Lembaga Litbang, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Patdono Suwignjo usai menghadiri Rapat Koordinasi Lembaga Litbang Pusat Unggulan Iptek (PUI) 2018 di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, (15/05/2018).
Pekan inovasi Indonesia di beberapa negara merupakan wadah untuk menghilirisasikan inovasi dan teknologi yang dihasilkan oleh PUI.
Saat ini sudah ada 106 PUI di seluruh Indonesia dan 48 PUI sudah masuk kategori unggulan atau hilirisasi.
Hilirisasi produk inovasi unggulan Indonesia tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga di luar negeri melalui "inovation day" atau pekan inovasi. Pameran luar negeri ini dilakukan sebaiknya rutin setahun dua kali dengan target pasar di Eropa dan Jepang.
"Bulan Oktober ini penetrasi pasar di Jepang, kita bawa 26 produk," katanya.
Selain Jepang dan Eropa, Kemenristekdikti menargetkan produk inovasi unggulan Indonesia dapat dipasarkan di Amerika dengan syarat produk yang dihasilkan sudah lebih banyak dibandingkan saat ini. Banyak dari sisi jumlah dan kualitasnya.
Untuk menjual produk inovasi unggulan perlu dikaji produk yang kemungkinan disukai atau dibutuhkan oleh masing-masing negara. Sebagai contoh pameran inovasi di Belanda beberapa waktu lalu, Indonesia membawa inovasi PUI berupa bunga lipstik.