JAKARTA,KRJOGJA.com - Kondisi dosen Indonesia didominasi oleh generasi baby boomer dan generasi X yang merupakan digital imigran. Selain itu diisi generasi X yang merupakan digital imigran. Sedangkan mahasiswa yang dihadapi merupakan generasi milenial atau digital native.
Karena itu, Ketua DPF ADI bidang IT, Dr. Wendi Usinodi di Jakarta Senin (07/05/2018) dosen memiliki tuntutan lebih, baik dalam kompetensi maupun kemampuan untuk melakukan kolaborasi riset dengan profesor kelas dunia. Dengan pameran World Post Graduate Expo 2018 ini juga bakal menjadi ajang diskusi dan sharing knowledge antara dosen-dosen Indonesia dengan dosen dari berbagai universitas dari luar negeri terkait proses pengajaran di era generasi milenial seperti sekarang.
Dia beharap pameran ini menjadi kesempatan bagi para dosen untuk meningkatkan kompetensi menjadi lebih besar. Baik dengan menempuh tingkat pendidikan yang lebih tinggi maupun mendapatkan cara baru dalam memfasilitasi proses belajar mahasiswa. "Dosen harus mengembangkan karir akademik sampai ke jenjang S3 dan mampu mengembangkan konten pembelajaran mengikuti perkembangan zaman," tandasnya.
MSW global bekerja sama dengan Kemenristek Dikti kembali mengadakan pameran pendidikan bertajuk World Post Graduate Expo 2018 (WPG). Pameran pendidikan yang dikhususkan untuk jenjang S2 maupun S3 ini menjembatani mahasiswa dengan berbagai universitas baik lokal maupun mancanegara.
Ketua DPF ADI bidang pengembangan lnovasi industri dan pembelajaran, Prof. Dr. Djoko Wintoro, MBA mengatakan pada acara WPG kali ini, ADI akan melakukan rangkaian kegiatan, seperti 'International Education High Meeting' dengan memberikan kesempatan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Indonesia untuk berdiskusi langsung dengan Perwakilan Pimpinan Perguruan Tinggi asing dan kedutaan besar, lembaga pendidikan resmi dari berbagai negara untuk membahas program-program kerja sama antar universitas.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan ,lulusan S1 ternyata masih banyak.Â
Dari 270 ribuan dosen, sekitar 31 ribu masih berijazah S1. Padahal UU Pendidikan Tinggi (Dikti) mengamanatkan yang menjadi dosen minimal berijazah S2.
