BSBI, Jembatan Komunikasi Antarbangsa

- Senin, 2 April 2018 | 19:11 WIB

"KAPAN ke Borobudur?” Pertanyaan itu spontan dikemukakan Martin Frlij. Penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2018 dari Bosnia Herzegovina itu spontan bertanya setiba di Jakarta. 

Karena itu, menurut Koordinator BSBI Yogyakarta Ludiro Madu SIP MSi, karena di Jakarta ada penerimaan resmi Kemlu maka diajak orientasi dengan gambar Candi Borobudur dulu.

Kisah yang dipaparkan Ludiro usai penerimaan 12 penerima BSBI di UPN ‘Veteran’ Yogayakrta, Senin (2/4)  itu menarik. Keterkenalan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang  Jawa Tengah ini memang luar biasa. Dan Martin beruntung, karena dalam pembagian dia diikutkan di region DIY. “Meski kunjungan ke Borobudur masih Juni mendatang. Namun ketika datang di Bandara Adisutjipto beruntung bisa berfoto di depan gambar Borobudur,” ungkap Ludiro sembari tertawa.

Sementara Ahmad Salamah merasa sangat beruntung berada di Yogyakarta. “Ini kota kecil, tidak seperti Jakarta. Tapi di kampus banyak yang bisa Bahasa Inggris,” ungkap mahasiswa  dari Jordania itu gembira. 

Sekelumit kisah itu mewarnai kegembiraan penerimaan peserta BSBI di Kampus UPNVY. Baru beberapa mereka bertemu, berkenalan terasa sudah sangat dekat satu dengan lainnya. Padahal ke-12 penerima BSBI Kemlu itu berasal dari 12 negara yang berbeda. 

Dan mereka akan selama 3 bulan hingga 1 Juli mendatang bersama-sama di DIY. Dengan didampingi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN VY mereka akan belajar menjadi orang Indonesia di Yogyakarta.

“Mereka akan mengikuti lewat kegiatan kuliah tentang ekonomi, politik, multikulturalisme Indonesia, media, dan Islam, diskusi, site visits (ke LSM, UMKM, kantor pemerintah, dan tinggal di desa wisata), Juga  vocational activities (membatik kain dan topeng kayu, membuat gerabah, dan kaos jumputan), Bahasa Indonesia, belajar menari, dan memainkan gamelan. Para peserta BSBI diharapkan dapat mengenal lebih mendalam mengenai Indonesia,” jelas Ludiro.

BSBI  seperti disebut Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Indonsia di Luar Negeri Kemlu Drs Arif Suyoko MA merupakan program unggulan Kementrian Luar Negeri, yang sudah berlangsung 15 tahun. Saat ini terdapat 776 alumni yang tersebar di 69 negara. 

Halaman:

Editor: tomi

Tags

Terkini

Pemilu 2024, BEM Solo Raya Tolak Politik SARA

Selasa, 3 Oktober 2023 | 11:57 WIB

Stimaryo Siapkan Lulusan Eksis di Dunia Kerja

Minggu, 1 Oktober 2023 | 20:40 WIB

'Rungkad' Bikin Ambyar Wisuda STIKes Akbidyo

Kamis, 28 September 2023 | 20:50 WIB

Rumpi Sehat, Solusi Tangani Penyakit Tidak Menular

Rabu, 27 September 2023 | 12:59 WIB
X