Ternyata Ada 'Jasa' UPNV Yogya di Proyek Jalur Rel Ganda Kereta Api

Photo Author
- Sabtu, 17 Februari 2018 | 05:30 WIB

SLEMAN, KRjojga.com - Saat ini pemerintah tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu pembangunan proyek Terowongan Notog BH 1440. Pembangunan terowongan untuk lintasan ganda kereta api yang berlokasi di Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini melibatkan berbagai pihak antara lain BUMN dan perguruan tinggi.

UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) turut berkontribusi pada pembangunan proyek terowongan double track pertama di Indonesia dan proyek terpanjang di Indonesia sepanjang 471 meter tersebut.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan Kuliah Umum dengan tema Pengembangan Industri dan Jasa Maritim Indonesia untuk Mewujudkan Visi Poros Maritim Dunia di Auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Kampus Condong Catur, beberapa waktu lalu.

“UPN ikut jadi vendor, tetapi saya tidak tahu dapat tugas bikin apa itu, yang jelas ikut,” ujar Luhut didepan 2000 mahasiswa dan dosen UPNVY.

Dosen Fakultas Teknologi Mineral yang juga merupakan ahli bidang mekanika batuan Dr. Ir. Singgih Saptono, MT mengatakan UPNVY terlibat pembangunan proyek terowongan Double Track kereta api Notog sejak awal tahun 2017, terowongan Jalan Tol Cisandawu sejak pertengahan tahun 2017 dan proyek terowongan Kereta Cepat Jakarta Bandung sejak November 2017.

Singgih yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama tersebut mengatakan dalam pembangunan ini ia melibatkan tim riset dari UPNVY yang terdiri dari mahasiswa Teknik Pertambangan tingkat sarjana dan magister.

“Mahasiswa Teknik Pertambangan baik S1 dan S2 ada mata kuliah geomekanika. Jadi meraka bisa terlibat dalam riset ini,” ujar Singgih di Rektorat UPNVY.

Metode pembangunan terowongan dengan menggunakan metode New Austrian Tunnel Method (NATM). Metode ini diterapkan pada batuan setengah keras yaitu di Notog dan batuan sangat lemah di Cisumdawu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X