Inovasi Pembangunan dan Operasi Pemeliharaan Bendungan Dibutuhkan

Photo Author
- Jumat, 15 Desember 2017 | 14:59 WIB

SEMARANG, KRJOGJA.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong adanya inovasi dalam pembangunan dan manajemen operasi serta pemeliharaan waduk atau bendungan dan jembatan di Indonesia. 

“Saya belum melihat ada inovasi dalam pembangunan bendungan. Program pembangunan empat puluh sembilan bendungan baru sebagai program prioritas nasional menjadi kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan ide inovatif,” kata Menteri Basuki saat membuka seminar internasional tentang bendungan dan jembatan di Balai Ujicoba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman, di komplek Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu, (13/12/2017).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Diponegoro Yos Djohan Utama, Direktur Kerjasama Internasional dan Teknik Infrastruktur Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang Yusuke Amano, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, dan para ahli bendungan dari Kementerian PUPR. 

Tujuannya untuk menggugah inovasi dalam rangka pembangunan bendungan baru dan manajemen 231 bendungan yang sudah ada. Bendungan yang sudah ada bila tidak dipelihara akan mati karena proses alami. Demikian juga bendungan alami yaitu danau juga mengalami hal yang sama. Karena itu saat ini Kementerian PUPR juga menangani danau terutama danau kritis. 

Dalam manajemen operasi dan pemeliharaan bendungan harus dilakukan secara optimal sehingga bisa memenuhi banyak kebutuhan seperti pengendalian banjir, air minum, irigasi dan listrik. “Di Citarum dengan memperbaiki cara mengoperasikan bendungan, bisa menambah kapasitas air yang selama ini terbuang sebesar 12 m3/detik dan bisa dimanfaatkan untuk air baku Jakarta,” jelas Menteri Basuki. 

Karena itu, kerjasama antara Kementerian PUPR dengan MLIT Jepang yang sudah terjalin lama juga dilakukan dalam bidang bendungan. “Saya meminta MLIT untuk melakukan survey terhadap bendungan yang sudah ada, mana yang berpotensi untuk ditingkatkan pemeliharaannya,” kata Menteri Basuki. 

Dari hasil survey selama 6 bulan sejak pertengahan 2017 tersebut, dikeluarkan rekomendasi bagi peningkatan Bendungan Kedungombo di Jawa Tengah melalui pembuatan terowongan baru sebagai saluran pembuang sedimen. Rekomendasi lainnya adalah pembangunan cascading dam di Daerah Aliran Sungai Citarum. 

Dari pengalaman Jepang, bendungan yang sudah ada dapat ditingkatkan kemanfaatannya melalui beberapa cara yakni peninggian bendungan sehingga kapasitasnya bertambah, membuat _outlet_ baru sehingga pemanfaatan kapasitas yang ada lebih efektif dan memperpanjang umur bendungan dengan membuat terowongan untuk mengalirkan sedimen. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X