YOGYA, KRJOGJA.com - Â Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) akan mengawasi langsung jalannya seleksi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), agar proses berjalan lancar sesuai dg kaidah nilai2 akademik, karena masyarakat kampus selama ini sudah dianggap sebagai masyarakat yang sangat etikal dan sangat berbudaya.
“Karena ada permintaan Menristek Dikti untuk mengawasi seleksi pimpinan perguruan tinggi, kami akan mengirimkan salah seorang komisioner untuk mengawasi proses pemilihan tersebut,†kata Ketua KASN Sofian Effendi.
Menurut Sofian yang juga Rektor UGM periode 2002-2007, KASN akan mengawasi secara seksama seluruh proses yang ada. Jika ditemukan praktik2 yg tdk sesuai dengan nilai dan budaya akademik, misalnya pratik  politik persekongkolan dan politik aliran, pihaknya akan bersikap tegas.
“Kami akan mengirimkan pendapat kepada Menristek Diksi, kalau proses berjalan tdk seoerti seharusnya dalam proses pemilihan,†kata mantan Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) UGM tersebut.
Menurut Sofian, seharusnya masyarakat akademik tidak ikut-ikutan pola Pilkada yang sarat kepentingan dan perilaku politis. “Masak masyarakat akademik ikut-ikutan begitu? Ini kemunduran besar dan sangat memalukan,†kata dia.
Sofian menambahkan, sebagai lembaga akademisi, perguruan tinggi seharusnya meninggalkan pola-pola seperti Pilkada. Dia mengingatkan, bahwa kampus bukan organisasi politik. Untuk itu, proses pemilihan rektor pun tidak seharusnya diwarnai intrik-intrik dan persekongkolan.
Sofian juga mengingatkan, akan adanya sanksi etis bagi siapa saja insan akademisi yang melibatkan diri dalam politik persekongkolan atau politik aliran.
“Untuk organisasi-organisasi yang landasannya yang sangat akademis, harusnya pemilihan mengedepankan kompetensi, yakni siapa yang terbaik untuk memimpin universitas. Selain itu, juga yang memiliki wawasan akademik terbaik, yang paling sesuai dengan laju kemajuan di Indonesia, serta yang memiliki leadership yang bagus,†katanya.