UGM Buka Kelas Gratis Tentang Kecerdasan Digital

Photo Author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 06:30 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada membuka kelas mata kuliah kecerdasan digital tentang teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Kelas ini dibuka untuk umum secara gratis. Terdapat Tiga tiga kelas yang ditawarkan yakni Kecerdasan Digital Dasar, Kecerdasan Digital Lanjutan, dan Kelas Transformasi Digital dan Pemilu. Pendaftaran dibuka dari 18 agustus lalu hingga 18 september mendatang. Pembukaan kelas mata kuliah kecerdasan digital ini bertujuan untuk mencetak talenta digital baru dan meningkatkan kesiapan digital masyarakat Indonesia .

“Hingga saat ini sudah ada sekitar 1000 orang yang sudah mendaftar,” kata Dekan Fisipol UGM Dr. Wawan Mas'udi dalam pembukaan kelas kecerdasan digital yang bertajuk Akselerasi Talenta Digital Indonesia melalui Program Edukasi yang inklusif, Selasa (29/8/2023) di ruang Auditorium Fisipol UGM.

Baca Juga: Peran Pusat Karier Penghubung Kampus dan Dunia Kerja Sangat Penting

Dekan mengatakan pembukaan kelas gratis kecerdasan digital sudah diinisiasi sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya sudah berjalan pembukaan 20 kelas yang diikuti lebih dari 20 ribu peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Menurut Dekan, adanya pembukaan kelas mata kuliah kecerdasan digital ini dalam rangka mencetak talenta digital baru serta mengajak anak muda bisa memanfaatkan peluang transformasi digital yang tengah berkembang sekarang ini.

“Kita ingin mengajak anak muda mengambil manfaat dan menjadi pemenang dari transformasi digital. Jangan sampai kita ketinggalan ketika ada peluang transformasi digital,” ujarnya.

Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani mengatakan pemerintah mendorong percepatan transformasi digital dengan cara meningkatkan literasi digital yang masih berada di indeks 3,54.

“Indeks literasi digital kita masih 3,54 meningkat dari tahun sebelumnya 3,19, tapi itu belum cukup. Perlu ditingkatkan lagi dengan mendorong program peningkatan literasi digital nasional dengan menjangkau seluruh masyarakat, karena transformasi digital tidak boleh ada yang ditinggalkan," jelasnya.

Baca Juga: Jakarta Plurilateral Dialogue 2023 Serukan Perkuat Toleransi Antarumat Beragama

Manajer Riset CfDS Fisipol UGM, Agung Tri Nugraha, M.Sc., menyebutkan dari hasil survei Bank Dunia tahun 2018 bahwa selama rentang waktu 15 tahun, Indonesia membutuhkan sedikitnya 9 juta talenta digital baru. Oleh karena itu, setiap tahunnya Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital baru. “Sedangkan perguruan tinggi kita hanya meluluskan sekitar 100-200 ribu saja sehingga da gap 400-500 ribu talenta digital yang dibutuhkan,” katanya.

Untuk mengisi kebutuhan tenaga talenta digital, kata Agung, perguruan tinggi perlu memberikan pendidikan formal dan pelatihan vokasional. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendirian karena ada gap besar yang harus kita isi,” tegasnya.

Sementara Influencer medsos, Danang Giri Sadewa, mengatakan transformasi digital sekarang ini membuka keterbukaan peluang kerja baru. Menurutnya keterbukaan informasi dan kemudahan teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik. “Kita sangat butuh peningkatan kecerdasan digital karena banyak potensi yang perlu dikembangkan. Bila kita tidak cerdas secara digital maka kita akan ketinggalan,” pungkasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X