Tekan Kerugian Besar Akibat Bencana, Diperlukan Peralatan Canggih Karya Anak Negeri

Photo Author
- Selasa, 21 Mei 2024 | 18:50 WIB
 Prof Dr Ing Ir Agus Maryono IPM ASEAN Eng, Prof Dr Ir Indroyono Soesilo MSc dan Prof Dr Saymsul Maarif MSi dalam sesi dialog terkait penanganan  kebencanaan di Indonesia.
Prof Dr Ing Ir Agus Maryono IPM ASEAN Eng, Prof Dr Ir Indroyono Soesilo MSc dan Prof Dr Saymsul Maarif MSi dalam sesi dialog terkait penanganan kebencanaan di Indonesia.

 

KRjogja.com - YOGYA - Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB bekerja sama dengan ADEXCO (Asian Disaster Management and Civil Protection Expo and Conference) dan Sekolah Vokasi UGM menggelar kegiatan The Market Place. Acara ini digelar dalam upaya menanamkan kesadaran serta mengokohkan sikap tangguh bencana di tengah masyarakat. 

Kegiatan diisi dengan Pameran Teknologi dan Inovasi Peralatan Kebencanaan serta Kuliah Umum Kebencanaan dengan nara sumber Prof. Dr. Ir. Indroyono Soesilo, M.Sc. Menteri Kemenperin 2014-2015 dan Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si. Guru Besar Kebencanaan dan sekaligus Kepala BNPB 2008-2015 dengan moderator Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., Dekan Sekolah Vokasi UGM. Ragam acara dan pameran ini berlangsung pada Senin dan Selasa (20-21/5/2024).  

Deputy Peralatan dan Logistik BNPB Dr Lilik Kurniawan ST MSi menyampaikan, meski peralatan kebencanaan ini sebagian besar masih berupa prototipe namun nantinya beberapa alat akan diproduksi massal dan usernya bukan hanya BNPB tetapi juga kementerian dan badan lain yang sekiranya memerlukan peralatan tersebut.

Baca Juga: ITDP ViriyaENB dan Kemenhub Luncurkan Studi Peta Jalan dan Program Insentif Nasional Elektrifikasi Transportasi Publik

Dijelaskannya, The Market Place merupakan sebuah istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan bertemunya semua ekosistem industri peralatan kebencanaan. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya menekan kerugian akibat kebencanaan yang selama beberapa tahun ini terjadi di Indonesia.

"Kerugian akibat bencana ini luar biasa dan yang dapat membantu kita adalah peralatan kebencanaan. Namun harus diakui, kondisi peralatan kebencanaan kita jauh dari memadahi," ujar Lilik dihadapan para peserta diskusi .

Lilik mencontohkan, sebagai negara vulkanis sejumlah gunung api di Indonesia saat ini diketahui sedang aktif. Tetapi, pengadaan alat mitigasi bencana tidak tersedia dibebarapa daerah. Namun, pada kondisi darurat, sejumlah alat pemantau bencana gunung api terpaksa dipindah untuk melakukan gunung yang sedang aktif. Kondisi ini tentu saja menimbulkan keprihatian semua pihak, sehingga perlu kiranya untuk menciptakan peralatan kebencanaan yang selama ini masih tergantung import dari negara lain.

Baca Juga: Pemda DIY Pastikan Tak Perpanjang Jabatan Pj Walikota Yogya

Dewan Kurator Pameran The Market Place Dr Wiryanto MEng mengemukakan bahwa penyelenggaraan pameran alat kebencanaan ini dilandasi banyak gagasan dari sejumlah pihak tentang beberapa inovasi alat kebencanaan yang dihasilkan oleh para ahli dan praktisi.

Oleh karena pada kesempatan ini sebanyak 18 buah peralatan kebencanaan dipamerkan selama dua hari sehingga para mahasiswa maupun masyarakat dapat melihat variasi peralatan kebencanaan yang telah berhasil dirancang oleh ahlinya.

“Waktu dibuka pendaftaran terdapat 35 alat yang didaftarkan, tetapi setelah kita kurasi ternyata hanya 18 buah alat yang dapat kita pamerkan. Itupun dengan kriteria-kriteria yang sangat ketat," ujar Wiryanto.

Wiryanto menambahkan, secara menyeluruh peralatan kebencanaan yang dipamerkan ini sudah memenuhi standar sebagai peralatan kebencanaan, namun ada beberapa faktor yang belum dipenuhi oleh para inovator seperti harga maupun hak paten. Sebab, tujuan paska pameran ini nantinya peralatan tersebut dapat diproduksi secara massal.

Baca Juga: Satlantas dan Dishub Sukoharjo Awasi Kelayakan Bus Pariwisata

“Jika akan diproduksi secara massal, tentu perlu dicantumkan harga dari alat tersebut serta sertifikat hak paten. Beberapa alat sudah ada tetapi sebagian besar belum ada. Namun, hampir semua peralatan yang dipamerkan sesuai dengan tema yang kita tentukan yaitu berhubungan dengan kebencanaan," pungkas Wiryanto. (*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X