KRjogja.com - SLEMAN - Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi (FTTI) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema 'Perancangan Produk dan Edukasi Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMK'.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada Senin 8 Juli 2024 tersebut dihadiri oleh 30 siswa SMK. Adapun pemateri adalah Dosen Prodi Teknik Industri FTTI Unjaya Ibnu Abdul Rosid, S.T., M.Sc. dan Sido Dea Auvia, A.Md., S.T., M.T.
Ibnu Abdul Rosid menuturkan, kegiatan sosialisasi tersebut menjadi salah satu upaya untuk mendorong dan memberikan pemahaman bagi siswa SMK Muhammadiyah Berbah tentang desain produk dan kewirausahaan sehingga dapat menjadi bekal pengetahuan sebelum siswa lulus.
Baca Juga: Pelatih PSIM Ingin Lihat Progres Pemain Saat Jumpa Tim Selevel
Lebih lanjut, Ibnu menyatakan bahwa untuk menambah jumlah wirausahawan, maka jiwa kewirausahaan perlu ditanamkan sejak bangku sekolah. "Pengembangan jiwa kewirausahaan dapat dikembangkan salah satunya melalui edukasi kewirausahaan. Selain dibekali kompetensi kewirausahaan siswa juga perlu dibekali kompetensi mengenai perancangan/desain produk," ujarnya, Selasa (23/7/2024).
Kompetensi ini mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif. "Mereka belajar cara mengidentifikasi kebutuhan pasar, merancang solusi baru dan mengembangkan produk yang unik dan fungsional," ungkapnya.
"Kompetensi ini juga mendorong munculnya jiwa kewirausahaan," imbuh Ibnu.
Sebab, siswa dapat mengembangkan produk mereka sendiri dan memulai usaha baru berdasarkan ide dan desain mereka.
Baca Juga: Cegah Konflik, Kementerian ATR/BPN Inventarisasi 500 Perizinan Perusahaan Sawit
Kegiatan PKM ini berawal dari keprihatinan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK tahun 2020 paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain (8,49 persen).
Hal ini tidak terlepas dari orientasi para lulusan SMK untuk bekerja di perusahaan sebagai seorang karyawan setelah lulus sekolah. "Sangat sedikit lulusan yang berpikir untuk menjadi wirausahawaan," ucapnya.
"Jika anggapan ini dibiarkan maka akan menyebabkan angka pengangguran terus bertambah karena kompetisi semakin ketat," pungkas Ibnu.(*)