KRjogja.com - YOGYA - Saat ini Indonesia dihadapkan pada latar belakang penduduk yang sangat beragam, begitu juga dengan infrastruktur kesehatan, kurangnya tenaga kesehatan dan juga kelemahan dalam sistem kesehatan. Selain itu, Indonesia juga menghadapi tingginya masalah penyakit menular dan tidak menular.
Tantangan-tantangan ini mengharapkan adanya diskusi bersama dari para ahli di bidang kesehatan, akademisi, pengambil kebijakan dan stakeholder yang lain untuk bisa menyampaikan inovasi dan strategi dalam meningkatkan sistem kesehatan nasional dan kesehatan masyarakat. Melihat kebutuhan tersebut maka Fakultas Ilmu-ilmu kesehatan Universitas Alma Ata kembali menyelenggarakan konferensi ilmiah:The 6th Asia-Pacific Partnership on Health and Nutrition Improvement (APHNI) pada Rabu (20/11/2024) dengan tema The Evolution of Health Care Delivery and Navigation on Nutrition, Maternal and Child Health and Chronic Diseases.
Baca Juga: Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke LO DIY, Ini Alasannya
Konferensi ini mendiskusikan berbagai macam tantangan dan pendekatan yang berbasis bukti untuk meningkatkan sistem kesehatan khususnya pada kelompok rentan utama di Indonesia yaitu Ibu, Balita dan Lansia. Dengan mengedepankan diskusi terkait inovasi dan juga praktik baik yang telah dilakukan, konferensi ini akan mengintegrasikan solusi yang transformatif dalam sistem kesehatan di Indonesia.
Konferensi ini juga akan menyelaraskan komitmen Indonesia untuk mencapai pemerataan kesehatan dan mengusung semangat Perkembangan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dengan memberikan wadah diskusi yang mengkolaborasikan antar stakeholder sehingga bisa mencapai sistem pelayanan kesehatan yang efisien, mudah diakses, dan setara untuk semua kalangan yang bisa mencakup seluruh populasi di Indonesia.
Pembicara pada The 6th APHNI:
1. Prof. Joel Gittlesohn (Bloomberg School of Public Health, John Hopkins University, USA)
2. Prof. dr. H. Hamam Hadi, M.S., Sc.D., Sp.Gk (Director of Center for Global Health, Alma Ata University, Indonesia)
3. Alexandra Ross, PhD., MHS (Harvard School of Public Health, USA)
4. Prof Wan Abdul Manan Wan Muda (World Public Health Nutrition Association)
5. Khasif Ullah Khan, Ph.D., MPharm., BPharm (Universiti Malaya, Malaysia)
6. Dr. ATM Kamonchanok Maneechai (Mahidol University, Thailand)
7. Dr. Nittiya Noysipoom, RN., MSN.,Ph.D (Boromarajonani College of Nursing, Nopparat Vajira, Faculty of Nursing, Praboromarachanok Institute, Thailand)
8. Edi Sampurno, M.Nurs, PhD (Alma Ata Graduate School of Public Health)
Baca Juga: Desa Wisata Krebet Sendangsari Meraih Juara I Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024
Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan The 6th APHNI ini karena dapat melihat berbagai perspektif dari multidisiplin ilmu untuk meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan sekaligus derajat kesehatan pada ibu, anak, dan lansia di Indonesia. Dengan konferensi ilmiah ini harapannya dapat memunculkan rekomendasi kebijakan berbasis bukti yang bisa dijadikan acuan kebijakan baik di skala regional maupun nasional, sehingga mampu meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.(*)