Krjogja.com - YOGYA - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X adalah sebuah lembaga pemerintah yang bertugas untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan di wilayah kerja yang meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Tugas utamanya menjaga, merawat, dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya, baik berupa benda cagar budaya maupun non-benda seperti tradisi, seni, dan bahasa.
Saya sebagai mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, berkesempatan untuk magang di Kantor Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Yogyakarta No.15, Keniten, Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang dunia kerja, tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi langsung dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia.
Selama magang, saya dipercayakan untuk melakukan digitalisasi data-data arsip yang telah lama tersimpan. Tugas ini melibatkan penginputan data dari berbagai jenis surat, mulai dari surat masuk, surat keluar, surat keterangan, hingga berbagai jenis surat lainnya ke dalam format digital menggunakan beragam aplikasi.
Baca Juga: Mendikdasmen: Libur sekolah sebulan selama Ramadhan belum ada pembahasannya
Proses digitalisasi ini memiliki tujuan jangka panjang untuk membangun basis data online yang lebih efisien dan mudah diakses. Dengan adanya data digital ini, diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi, meningkatkan transparansi, serta mendukung upaya pelestarian data-data penting terkait kebudayaan.
Selain terlibat dalam proses digitalisasi data, saya juga berkesempatan untuk ikut dalam penyelenggaraan berbagai event kebudayaan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X. Salah satu event yang paling berkesan adalah event Candiloka. Event ini merupakan ajang untuk menampilkan berbagai kesenian tradisional dan menjadi wadah bagi para seniman untuk berkreasi dan berkolaborasi. Partisipasi saya dalam event ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, terutama dalam hal koordinasi, manajemen waktu, dan kerja sama tim.
Pengalaman magang di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X ini telah membuka mata saya tentang pentingnya pelestarian kebudayaan. Saya menyadari bahwa kebudayaan merupakan identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui kegiatan magang ini, saya tidak hanya memperoleh keterampilan teknis dalam mengoperasikan komputer dan aplikasi perkantoran, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai budaya dan pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa.
Baca Juga: PW Hima Persis DIY Siap Menjadi Tuan Rumah Musyawarah Pleno Nasional Hima Persis 2025
Dalam prosesi magang tentunya banyak sekali tantangan yang saya dapatkan, tantangan terhadap lingkungan magang yang harus cepat beradaptasi, berinteraksi dengan berbagai pihak, mulai dari staff dan karyawan hingga masyarakat sekitar, namun tidak membutuhkan waktu yang lama untuk saya bisa beradaptasi dengan lingkungan kantor dikarenakan seluruh karyawan dan staff sangat ramah dan baik serta suportif kepada mahasiswa magang.
Kedisiplinan juga menjadi tantangan yang harus saya hadapi, bekerja tepat waktu dan menghargai waktu menjadikan saya harus terbiasa dengan hal tersebut. Tantangan lainnya adalah ketelitian, tentunya dalam melaksanakan magang banyak sekali hal-hal yang mengharuskan kejelian dan ketelitian, salah satunya adalah dalam penginputan data harus dilakukan dengan sangat teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam penginputan data.
Hal di atas merupakan beberapa tantangan yang saya hadapi, dan masih banyak lagi tantangan-tantangan yang menjadikan saya lebih tertantang. Pengalaman magang di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X ini telah menjadi salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup saya. Pengalaman magang ini telah menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier saya.
Baca Juga: Muhasabah Akhir Tahun 2024, Refleksi Seni - Budaya Berlandaskan Nilai Profetik
Melalui proses digitalisasi data dan partisipasi dalam event kebudayaan, saya tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, namun juga pemahaman yang mendalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa. Saya berharap dapat terus berkontribusi dalam upaya pelestarian budaya dan menginspirasi generasi muda untuk ikut terlibat dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia. (Muhammad Ulil Farid, mahasiswa Prodi S1 Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Amikom Yogyakarta)