KRjogja.com - SOLO - Senat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil memilih tiga nama calon rektor masa jabatan 2025-2029 yang digelar di auditorium Mohammad Djazman kampus Pabelan, Selasa (4/2/2025). Mereka adalah Prof Dr Muhammad Da'i SSi MSi Apt, Prof Dr Harun Joko Prayitno SE MHum dan Prof Supriyono ST MT PhD.
Selanjutnya tiga nama calon rektor terpilih di atas dikirim ke Pungurus Pusat Muhammadiyah untuk ditetapkan siapa yang akan menggantikan rektor Prof Dr Sofyan Anif MSi. Tiga calon rektor dipilih senat dari tujuh orang calon yang telah menyampaikan visi misi sehari sebelumnya.
Pemilihan rektor UMS berlangsung secara tertutup dan tidak mengundang wartawan. Ada kesan panitia maupun jajaran pimpinan sangat berhati-hati dalam menggelar prosesi pemilihan rektor. Seperti yang disampai seorang pejabat UMS, ada kekawatiran apa yang terpublikasi tidak sesuai dengan kebijakan.
Baca Juga: Aksi 'Koboy Jalanan' di Cilacap Viral, Pengemudi Ojol jadi Korban
Dicontohkan, calon terpilih dengan suara terbanyak tidak otomatis sebagai rektor mendatang. Karena tiga nama yang dikirim akan ditetapkan oleh PP Muhammadiyah. Jadi yang akan menetapkan rektor terpilih UMS masa jabatan 2025-2029 PP Muhammadiyah.
Hasil pemilihan rektor UMS akan dikirim ke PP Muhammadiyah oleh senat, jelas Prof Dr Sabar Narimo, anggota BPH. Sementara masa jabatan rektor Prof D Sofyan Anif MSi sampai 23 April mendatang.
Prof Da'i yang kini Wakil Rektor II dan Prof Harun (Wakil Rektor I) sebelumnya memang disebut-sebut sebagai calon kuat. Prof Da'i menyatakan visi UMS bisa terwujud apabila tata kelola UMS dikelola dengan baik dengan semangat kejujuran, amanah, kolektif, serta membuka kanal kanal aspirasi yang bisa membawa kemajuan.
Selain itu, ia juga menyebutkan employability lulusan perlu ditingkatkan dengan sertifikasi dan proses belajar yang modern dan spiritualistik. Selain menggarisbawahi akan kesejahteraan dari civitas akademika baik dosen maupun tendik. Reputasi nasional dan internasional harus dipertahankan dan ditingkatkan.
Baca Juga: Watiyem Tewas Dihantam Linggis
Sementara Prof Harun siap melanjutkan dan menyempurnakan dengan memberikan terobosan-terobosan yang baik untuk mengakselerasi posisi dan reputasi UMS ke tengah-tengah dunia. “Saya kira UMS sudah saatnya menjadi University Leader World Class University (WCU),” katanya.
Sedang Prof Supriyono yang mengusung visi Islamic Academic and Research Excellence, dengan menitikberatkan pada penguatan akademik dan stabilitas finansial sebagai fondasi menuju World Class University. Ia menggarisbawahi sembilan isu strategis yang harus dihadapi UMS, termasuk stabilitas keuangan, modernisasi infrastruktur, penguatan pengalaman mahasiswa, reputasi dan internasionalisasi, serta program prioritas nasional.(Qom)