Setelah Tunggu 6 Tahun, Tim Aktuaria UGM akhirnya menjuarai Tantangan Studi Kasus Penelitian Mahasiswa SOA Research Institute

Photo Author
- Sabtu, 10 Mei 2025 | 21:20 WIB
  Tim UGM juara kedua pada SOA Research Institute Student Research Case Study Challenge 2025.
Tim UGM juara kedua pada SOA Research Institute Student Research Case Study Challenge 2025.


Krjogja.com - YOGYA - Tim Young Begawan Aktuaria (YBA) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi bergengsi 2025 SOA Research Institute Student Research Case Study Challenge, kompetisi riset aktuaria yang diselenggarakan oleh Society of Actuaries (SOA) Research Institute. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai tim mahasiswa dari seluruh dunia yang menguji kemampuan mengembangkan solusi aktuaria inovatif untuk permasalahan nyata.

Dalam kompetisi tahun ini, sebanyak 68 tim dari 42 universitas di 17 negara, 6 benua mengikuti kompetisi ini. Dari 68 tim tersebut, 19 tim berhasil lolos ke babak semifinal, dua di antaranya dari UGM.

Tim Young Begawan Aktuaria menonjol dengan solusi mereka yang komprehensif dan inovatif, yang disebut TerraDam sebuah program nasional yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan finansial dan infrastruktur terhadap risiko kegagalan bendungan tanah (bendungan tanah) di wilayah fiktif Tarrodan.

Baca Juga: Purna SMAN 1 Sewon, Lulus Jenjang Pendidikan Menengah Bukanlah Terminal Akhir

Program TerraDam yang ditawarkan YBA menggabungkan pendekatan holistik melalui empat pilar utama: TerraDam Insurance, TerraDam Regulation, TerraDam Grant, dan TerraDam Token. Program ini bertujuan untuk mengurangi risiko kegagalan pembekuan yang berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi hingga lebih dari 182 miliar dolar, dengan kemungkinan kegagalan pembekuan rata-rata hampir 10 persen dalam 10 tahun.

TerraDam Insurance menyediakan dua jenis asuransi, yaitu asuransi opsional untuk pemilik bendungan dan asuransi nasional wajib yang didanai melalui sistem pajak untuk melindungi masyarakat dari kerugian akibat kegagalan bendungan. Peraturan TerraDam menetapkan standar pembatasan bagi pemilik bendungan untuk merancang Rencana Tanggap Darurat (EAP), melakukan inspeksi rutin, memasang sistem peringatan dini, serta merehabilitasi bendungan yang sudah tua.

TerraDam Grant menyediakan bantuan dana bagi pemilik bendungan yang tidak mampu membiayai kewajiban tersebut. TerraDam Token adalah mekanisme keuangan digital berbasis blockchain yang mengubah bendungan menjadi aset investasi yang dapat disimpan, sehingga mendukung kelangsungan program.

Baca Juga: Bangun Generasi Muda yang Sehat, Cerdas dan Berdaya, 'Gemas Kece' Diluncurkan

Dengan implementasi program ini, risiko kegagalan penghentian yang diperkirakan dapat dikurangi hingga 62 persen, dan program yang diproyeksikan menghasilkan arus kas positif sebesar 80,589 juta Qalkoon pada akhir tahun 2035, memastikan keinginan finansial tanpa masyarakat terbebani.

Juara pertama dalam kompetisi ini diraih oleh tim dari University of Waterloo, Kanada, sementara juara ketiga diraih oleh tim dari Australian National University, Australia. Selain itu, tim-tim dari Monash University, Australia; Universitas Ekonomi Nasional, Vietnam; serta Universitas Pelita Harapan, Indonesia, juga berhasil lolos ke babak final.

Sejarah UGM dalam Tantangan Studi Kasus Penelitian Mahasiswa SOA Research Institute
Tim Departemen Matematika mulai mengikuti SOA Student Research Case Study Challenge sejak tahun 2019. Saat itu tim terdiri dari mahasiswa minal aktuaria program studi Statistika.

Baca Juga: Gresik Petrokimia Raih Juara Tiga Proliga 2025 Kalahkan Electric PLN, Begini Kata Pelatih Jeff Jiang Jie Sempat Cadangkan Megawati

Pada tahun yang sama Program Studi Ilmu Aktuaria terbentuk di UGM dan menerima mahasiswa pertamanya. Selang 5 tahun setelahnya, yaitu tahun 2024, tim UGM kembali mengirimkan delegasinya, hingga tahun ini di tahun 2025 tim memenangkan kompetisi ini. Tentu saja ini menjadi salah satu pencapaian yang baik dari program studi sarjana S1 termuda di FMIPA UGM ini.

Mohammad Firdaus, ketua tim YBA, menyatakan, tim membawa kehormatan dengan rasa bangga atas raihan juara kedua. Waktu menunggu enam tahun tidak sebentar dan akhirnya UGM bisa mendapatkan juara pada ajang turnamen ini.

Raihan ini menjadikan dorongan kuat bagi kami untuk terus berkembang dan berkontribusi secara nyata demi kesejahteraan bersama. Perjalanan terus berlanjut, dan kami akan terus berjuang, ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (10/5/2025).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X