Sebagai penutup rangkaian kegiatan di sekolah ini, dilakukan penanaman pohon secara simbolis oleh dosen UNIMUS bersama kepala sekolah, guru, dan siswa. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi anak-anak tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sejak dini.
Penanaman pohon ini mengandung pesan keberlanjutan, bahwa kerja sama antarnegara tidak hanya berdampak pada aspek pendidikan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab global bersama.
Kunjungan hari ketiga berlangsung di Kolej Vokasional Ampangan (KV Ampangan). Rombongan UNIMUS berdiskusi aktif dengan kepala sekolah dan tenaga pendidik mengenai sistem pendidikan vokasional dan peluang kolaborasi di bidang keterampilan serta teknologi pendidikan.
Dialog disertai kunjungan ke ruang praktik dan bengkel siswa, memperkuat komitmen bersama dalam membangun jejaring pendidikan vokasional yang responsif terhadap perkembangan industri dan teknologi.
Hari Keempat: SMK Tunku Ampuan Najihah. Hari terakhir ditutup dengan kunjungan ke SMK Tunku Ampuan Najihah, di mana UNIMUS mengangkat tema Culturally Responsive Teaching, sebuah pendekatan yang menekankan integrasi budaya lokal dalam proses pembelajaran. Kepala Sekolah, Pn. Haslina binti Mohd Nasir, menyampaikan,
“Pendekatan pendidikan berbasis budaya sangat relevan dengan tantangan global saat ini. Kami sangat mengapresiasi kontribusi UNIMUS dalam memperkenalkan nilai-nilai budaya Jawa kepada siswa kami.”
Selain pengajaran berbasis budaya dan gaya hidup sehat tradisional, tim UNIMUS juga melaksanakan aksi nyata pelestarian lingkungan dengan kegiatan penanaman pohon bersama guru dan siswa.
Wakil Rektor III UNIMUS, Dr. Eny Winaryati, M.Pd., yang memimpin langsung delegasi, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen UNIMUS dalam memperluas kontribusi global di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat.
“Pengabdian masyarakat internasional ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga pertukaran budaya dan penguatan kompetensi global. Lesson study yang kami lakukan telah membuka ruang refleksi antarpendidik lintas negara,” ujar Dr. Eny.
Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan, UNIMUS menyerahkan cinderamata khas Indonesia berupa batik kepada setiap sekolah mitra.
Rangkaian kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam membangun diplomasi pendidikan yang berkelanjutan antara UNIMUS dan sekolah-sekolah di Seremban. Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut melalui program-program lanjutan, riset bersama, pertukaran pelajar, serta pengembangan kapasitas guru dan dosen dalam kerangka kerja sama pendidikan ASEAN. (Sgi)