Kisah Inspiratif Anyndha: Berprestasi di Tengah Keterbatasan, Raih Beasiswa Penuh UGM

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 09:30 WIB
 Anyndha Tri Rahmawati (istimewa)
Anyndha Tri Rahmawati (istimewa)

 

KRJOGJA.com YOGYA – Ketekunan dan kegigihan Anyndha Tri Rahmawati (18) membuahkan hasil manis. Putri dari pasangan penjual soto di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo ini, berhasil diterima di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Lebih membanggakan lagi, Anyndha juga meraih beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%, membebaskannya dari biaya kuliah selama menempuh pendidikan di kampus impiannya. Kabar gembira ini disambut haru oleh Anyndha dan ibunya, Tuginem (49), yang selama ini mengandalkan warung soto sederhana mereka sebagai sumber penghasilan utama.

Setiap bulannya, Tuginem dan suaminya, Ngadiman (54), menyisihkan sekitar Rp1 juta dari hasil berjualan soto. Di sela kesibukannya membantu sang ibu melayani pembeli, Anyndha telah membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.

Baca Juga: Bidan Garda Terdepan Dalam Mengedukasi Masyarakat Soal Obat Aman

Anyndha lulus dari SMA Negeri 1 Bantul dengan predikat membanggakan, menempati peringkat ketujuh terbaik di sekolahnya dengan nilai rata-rata 88,2. Kecerdasannya tidak hanya terbatas pada bidang akademik. Anyndha juga menunjukkan bakat inovasi yang luar biasa, terbukti dengan medali emas yang diraihnya dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional (FIKSI) jenjang SMA tahun 2024. Produk inovasinya, "E-Terminator," pembasmi rayap berbahan alami, sukses mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di tahap final.

"Saat itu, saya dan teman saya membuat produk namanya E-Terminator. Produknya itu pembasmi rayap dengan bahan alami," terang Anyndha pada Senin (14/7). Ketertarikannya pada pengembangan produk inovasi di bidang kewirausahaan inilah yang kemudian mendorongnya untuk memilih Program Studi Manajemen FEB UGM.

Tuginem menggambarkan putrinya sebagai sosok yang pendiam namun memiliki tekad kuat dan selalu belajar keras untuk mengejar cita-citanya, termasuk keinginannya masuk UGM. "Perjuangannya sangat sulit, apalagi teman-temannya di SMA juga pintar dan berprestasi. Dia tidak minder dan dia membuktikan dia bisa," tutur Tuginem dengan bangga.

Baca Juga: 82 Starter Bersaing di GO Jokteng RC Track

Kedua orang tua Anyndha kini hanya bisa menitipkan pesan agar putrinya dapat memanfaatkan kesempatan emas ini dengan sebaik-baiknya. "Selagi masih bisa diberi kesempatan dan kemampuan untuk berjuang di UGM itu, jangan menyerah. Semoga juga bisa menjadi orang yang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa serta untuk semua orang," harap sang ibu.

Anyndha kini tengah mempersiapkan diri untuk memulai perkuliahan pada awal Agustus mendatang. Dengan keyakinan pada kemampuannya, ia percaya bahwa setiap kesulitan akan diikuti dengan kemudahan. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orang tuanya atas dukungan tak henti.

Anyndha berpesan kepada teman-teman yang tengah berjuang meraih impian masuk perguruan tinggi untuk terus bersemangat. "Pokoknya semangat, jangan takut untuk mencoba, jangan takut untuk gagal, karena kita tidak tahu kedepannya akan seperti apa, entah akhirnya akan sesuai apa yang kita mau atau tidak, tetapi yang penting kita sudah mencoba karena pengalaman itu tidak bisa dibeli dan pengalaman itu akan jadi hal yang bermanfaat," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X