Penting Sinergi Kerja Sama Lewat Summer Course

Photo Author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 19:50 WIB
Kepala BPSDMI memberikan sambutan dalam acara The 9th International Summer Course 2025.
Kepala BPSDMI memberikan sambutan dalam acara The 9th International Summer Course 2025.

KRjogja.com - YOGYA - Politeknik Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM mengadakan The 9th International Summer Course 2025. Acara yang bertemakan 'Teknologi Pertanian Pintar untuk Produksi Peternakan dan Pertanian Berkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan dan Menanggapi Krisis Pangan Global' itu diikuti oleh 35 peserta.

Dengan rincian 25 mahasiswa internasional, 10 mahasiswa UGM, dan 3 Dosen UGM sebagai pendamping. Kegiatan Summer Course 2025 itu juga dihadiri Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Drs Masrokhan, MPA, CGCAE.

Baca Juga: SSA Lolos Asesmen Dinyatakan Layak Lapangan dan Tribun Penonton, PSIM Jadikan Opsi Kandang

"Kerja sama ini penting, tidak hanya untuk berbagi pengetahuan dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan global. Tapi juga memberikan pengalaman dan wawasan berharga bagi mahasiswa dan dosen, serta memperdalam pemahaman tentang teknologi penyamakan," kata Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian Drs Masrokhan, MPA CGCAE di Politeknik ATK Yogyakarta, Jumat (25/7/2025).

Dalam kegiatan itu selain presentasi tentang penyamakan kulit oleh dosen dan PLP Politeknik ATK Yogyakarta. Peserta juga diajak melakukan kunjungan serta workshop Penyamakan Kulit. Para peserta yang berasal dari UGM, Jepang, Filipina, Tanzania, dan Pakistan, tampak antusias mengikuti sesi presentasi dan tur workshop. Karena bisa membuka wawasan baru mengenai proses penyamakan kulit sebagai bagian dari industri keberlanjutan.

Baca Juga: Pertanyakan Nasib, Korban Malioboro Park View Kembali Datangi DPRD DIY

Dalam kesempatan itu Direktur Politeknik ATK Yogyakarta Dr Sonny Taufan menyatakan, komitmennya dalam mendukung kolaborasi akademik global, sekaligus memperkenalkan kontribusi industri penyamakan terhadap pembangunan berkelanjutan. Pihaknya berharap lewat kegiatan itu bisa menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas. Terutama dalam bidang riset, pendidikan, dan inovasi industri kulit di masa depan. (Ria)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X