Fakultas Peternakan UGM dan Polbangtan Malang Kolaborasi Kembangkan Domba Unggul Awassi

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:00 WIB
Tim peneliti (Sumber foto: laman resmi ugm.ac.id)
Tim peneliti (Sumber foto: laman resmi ugm.ac.id)

Krjogja.com - YOGYA - Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang dan Mitra Burja Farm menjalin kerja sama strategis untuk mengembangkan Domba Awassi di Indonesia. Domba yang dikenal sebagai salah satu jenis domba paling umum di Timur Tengah ini merupakan breed asli Yordania dan terkenal sebagai ternak serbaguna penghasil daging, susu, dan wol.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi Domba Awassi agar dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para peternak di tanah air.

Baca Juga: UGM Kembangkan Konsep 'Rasa Rumangsa' untuk Kesehatan Mental, Terbukti Mampu Kurangi Beban Keluarga Skizofrenia

Kerja sama ini diwujudkan melalui dua pilar utama: penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keduanya merupakan wujud nyata dari konsep "kampus berdampak," di mana hasil riset akademik dapat diimplementasikan langsung untuk memberikan manfaat praktis bagi industri dan masyarakat.

Kegiatan penelitian dipimpin oleh dua akademisi ternama: Prof. Yustina Yuni Suryanindiyah, M.S., Ph.D., IPM, Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, selaku ketua tim peneliti, dan Dr. Dewi Ratih Ayu Daning, Kepala Program Studi Agribisnis Peternakan Polbangtan Malang. Masing-masing memiliki fokus penelitian yang saling melengkapi untuk memastikan pengembangan Domba Awassi berjalan optimal.

Prof. Yustina Yuni Suryanindiyah berfokus pada kajian mendalam terkait identifikasi karakteristik ternak, produksi dan komposisi susu, serta penampilan reproduksi Domba Awassi dan silangannya.

Baca Juga: Puncak Harlah ke 63 MAN 3 Bantul Luncurkan Program Inovasi Magis dan Sekaten

Penelitian ini sangat krusial untuk memahami genetika dan performa domba di iklim Indonesia, yang berbeda dengan habitat aslinya di Timur Tengah. Dengan demikian, tim dapat menentukan strategi pemeliharaan dan pemuliaan yang paling efektif agar domba dapat beradaptasi dan berproduksi secara maksimal.

Sementara itu, Dr. Dewi Ratih Ayu Daning menekankan penelitian pada pengembangan pakan Indigofera sebagai pakan Domba Awassi. Pakan merupakan salah satu faktor paling vital dalam keberhasilan budidaya ternak.

Penelitian ini akan menguji kandungan nutrisi dan efektivitas daun Indigofera yang melimpah di Indonesia sebagai sumber pakan alternatif yang ekonomis dan berkualitas tinggi untuk Domba Awassi.

Selain penelitian, tim gabungan juga telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Mitra Ternak Joyo Setinggil pada 9-10 Agustus 2025 lalu.

Kegiatan ini dirancang untuk menjembatani pengetahuan akademis dengan praktik di lapangan. Para peternak mendapatkan materi langsung tentang manajemen produksi, recording (pencatatan ternak), dan teknik pengolahan susu domba.

Materi tentang manajemen produksi mencakup cara-cara efisien untuk memelihara domba, mulai dari pola makan hingga sanitasi kandang. Pelatihan recording sangat penting untuk membantu peternak memantau kesehatan dan pertumbuhan domba secara individual, sehingga keputusan manajerial dapat diambil berdasarkan data yang akurat.

Yang tidak kalah menarik, pelatihan pengolahan susu domba membuka peluang baru bagi peternak untuk menambah nilai jual produk mereka, misalnya dengan membuat keju atau yoghurt dari susu domba.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X