Reuni 35 Tahun Teknik Sipil UGM ’90, Alumni Hadirkan Sumur Bor untuk Masyarakat Gunungkidul

Photo Author
- Minggu, 7 September 2025 | 09:50 WIB
Para alumni Teknik Sipil UGM '90 saat peresmian sumur bor di Desa Bleberan.  (Istimewa))
Para alumni Teknik Sipil UGM '90 saat peresmian sumur bor di Desa Bleberan. (Istimewa))

Krjogja.com - YOGYA - Alumni Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1990 menggelar reuni ke-35 di Yogyakarta pada 5-7 September 2025. Tidak sekadar temu kangen, pertemuan bertajuk “Alumni Teknik Sipil 90 Migunani” ini menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Ketua Panitia Reuni, Mohamad Syahminan, menjelaskan bahwa tema migunani dipilih sebagai wujud semangat kebermanfaatan sesuai dengan motto KAGAMA “guyup, rukun, migunani.” “Reuni kali ini berbeda. Tidak hanya berkumpul melepas rindu, tapi juga ada jejak kebermanfaatan yang ingin kami tinggalkan untuk generasi selanjutnya. Insyaallah menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).

Sebagai bentuk bakti sosial, para alumni menyerahkan unit sumur bor di Desa Bleberan, Playen, Gunungkidul. Fasilitas ini diharapkan membantu masyarakat setempat yang kerap mengalami keterbatasan debit air bersih. “Alhamdulillah sejak kuliah hingga kini, angkatan kami selalu kompak dan solid. Semangat itu pula yang melahirkan kontribusi ini,” imbuh Syahminan.

Baca Juga: Meriahkan Maulid Nabi, Masjid Raudlatul Jannah Gelar Shalawatan Bersama Ponpes Krapyak

Ketua Alumni Teknik Sipil UGM Angkatan 1990, Wijayanto Samirin, menambahkan bahwa makna migunani memiliki spektrum luas. “Kami ingin alumni bermanfaat bukan hanya untuk sesama, tapi juga untuk almamater dan masyarakat. Reuni selalu jadi momentum untuk mempererat persaudaraan sekaligus mengukuhkan kontribusi kami,” katanya.

Menurut Wijayanto, alumni 1990 sejak masa kuliah dikenal solid dan saling mendukung, baik dalam studi maupun karier. Tradisi itu berlanjut hingga kini dengan memberi kesempatan magang bagi mahasiswa, berbagi pengalaman, serta mengembangkan fasilitas di kampus seperti ruang coworking space. “Kebersamaan ini ingin kami teruskan agar adik-adik mahasiswa siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Bentuk kontribusi lain tampak pada proyek sumur bor di Gunungkidul. Menariknya, inisiatif ini tidak hanya dibiayai penuh oleh alumni, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat setempat. “Kami ingin mengedepankan narasi kolaborasi, bukan sekadar memberi. Dengan begitu, rasa memiliki masyarakat akan lebih kuat,” jelas Wijayanto.

Baca Juga: Era Baru Kendaraan Listrik, GAC Indonesia Resmikan Dealer 3S Pertama di Surabaya

Rangkaian reuni dimulai pada Jumat (5/9/2025) dengan kedatangan para alumni di The Kharma Villa’s Yogyakarta. Keesokan harinya, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) UGM untuk sesi diskusi bersama dosen serta mahasiswa, kemudian rombongan menuju Gunungkidul guna meresmikan sumur bor. Malam harinya, kebersamaan dilanjutkan dengan acara santai di vila. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X