Tim Taskforce UPN Jatim Gandeng ABN Raker, Sepakat Lahirkan Ahli Madya Buah Nusantara

Photo Author
- Selasa, 18 November 2025 | 11:16 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

KRjogja.com - JOMBANG - Akademi Buah Nusantara (ABN) bersama UPN Veteran Jatim bentuk tim Taskforce dan menggelar rapat kerja pada Sabtu–Minggu, 15–17 November 2025, di De Durian Park Wonosalam, Jombang.

“Kami sepakat untuk menyusun kurikulum yang menjadi pedoman akan lahirnya lulusan ahli madya buah-buahan nusantara,” tegas Prof Reza Tirtawinata, Direktur ABN.

“Indonesia memiliki kekayaan buah tropis yang sangat besar, namun belum didukung oleh ketersediaan tenaga terampil yang memadai,” tambah Prof Reza.

Baca Juga: Indonesia Tahun 2025 Tidak Impor Beras

“Target kami lulus ABN menjadi asisten manager kebun industri, mahir mengelola kebun dengan ilmu, kuasai ekspor impor buah, manajemen kebun, bahkan lahir Entrepreneur yang memajukan daerah,” tambah Yusron Aminulloh, pendiri dan inisiator ABN

Raker dihadiri, Prof Dr Reza Tirtawinata, Direktur ABN, Prof. Dr. Sukendah, M.Sc. selaku Wakil Rektor 2 UPN, Prof Dr. Ir. Wanti Mindari, M.P. (Dekan Fakultas Pertanian), Dr. Ir. Maroeto, M.P. (Wakil Dekan 2 Fakultas Pertanian), Dr. Yennyka Leilasariyanti, S.Farm., M.Agr., Apt., dan Aline Sisi Handini, S.P., M.Si dan Yusron Aminulloh, Muhammad As’ad Phd, tim ABN.

“Ini momentum penting dalam mematangkan pendirian Program Studi Budidaya Buah ABN yang dirancang sebagai program vokasi pertama di Indonesia dengan fokus khusus pada buah-buahan tropis,” tegas Prof. Dr. Sukendah, M.Sc. selaku Wakil Rektor 2 UPN.

Baca Juga: Ternyata Inilah Penyebab PLN Tidak Menaikkan Tarif Listrik Non-subsidi

“Target ABN harus fokus lahirkan ahli madya buah. Maka kurikulum yang kita susun hari ini harus mengacu pada keilmuan yang dibutuhkan,” tegas Prof Dr. Ir. Wanti Mindari, M.P. Dekan Fakultas Pertanian UPN.

“Minimal 108 sks, sekitar 35 mata kuliah , maka akan detailkan dalam Raker kali ini,” tambahnya.

Dalam paparannya, para pakar ABN dan tim task force UPN menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan buah tropis yang sangat besar, namun belum didukung oleh ketersediaan tenaga terampil yang memadai.

Durian, misalnya, merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dari sisi keragaman, namun produksinya masih kalah dibanding Thailand.

Baca Juga: Jawara Modifikator Pamerkan Karya di Pesta Akbar Honda Modif Contest

Kesenjangan antara potensi dan kemampuan produksi ini membutuhkan intervensi serius melalui pendidikan vokasi yang benar-benar menyiapkan ahli madya yang paham praktik budidaya, pascapanen, hingga manajemen kebun buah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X