Tim PTTI UNY Hadirkan Teknologi Tepat Guna bagi Warga Dusun Juron Bantul

Photo Author
- Rabu, 26 November 2025 | 23:50 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

KRjogja.com - BANTUL - Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Kelurahan Pendowoharjo, Kabupaten Bantul bersinergi membawa perubahan positif bagi masyarakat Dusun Juron, Kalurahan Pendowoharjo, Sewon, Kabupaten Bantul.

Program yang berjudul "Pengolahan Limbah Hasil Pertanian dengan Teknologi Polimer Casting untuk Mendukung Diversifikasi Produk Kerajinan Batok Kelapa di Dusun Juron, Pendowoharjo" diketuai oleh Dr. Ir. Bayu Rahmat Setiadi, M.Pd. dari bidang Teknik Mesin dengan anggota Prof. Dr. Eli Rohaeti, M.Si. dari bidang Kimia, Dr. Anggi Tias Pratama, M.Pd. dari bidang Biologi, Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd. dari bidang Ekonomi, dan Dr. Tri Adi Prasetya, M.Pd. dari bidang Pengelasan. Adanya program ini diharapkan limbah pertanian yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dapat diolah menjadi bahan baku kerajinan bernilai ekonomis tinggi.

Baca Juga: BSN Tegaskan Pemerataan Infrastruktur Mutu sebagai Fondasi Ekonomi Indonesia Emas 2045

Program ini melibatkan dua kelompok utama, yakni Kelompok Tani Sido Rahayu dan Kelompok Kerajinan Nyawiji Klopo Aji yang keduanya berada di Dusun Juron, Kalurahan Pendowoharjo. Kelompok Tani Sido Rahayu terkendala dengan masalah pengolahan hasil panen dan limbahnya, sedangkan Kelompok Kerajinan Nyawiji Klopo Aji terkendala dengan keterbatasan bahan baku batok kelapa dan pemasarannya. Kedua kelompok tersebut dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk saling memanfaatkan sehingga limbah hasil panen seperti bonggol jagung, klobot, sekam, dan jerami dapat digunakan sebagai bahan baku tambahan pada kerajinan batok kelapa khas Dusun Juron.

Menurut ketua tim, Dr. Ir. Bayu Rahmat Setiadi, M.Pd., kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa wisata yang terdampak penurunan kunjungan pasca pandemi. “Dengan teknologi pemipil jagung dan mesin pencacah limbah, petani diharapkan dapat meningkatkan nilai jual hasil panen mencapai 30 persen. Limbah hasil panen yang dihasilkan dapat dicacah untuk menjadi bahan isian dalam kerajinan batok kelapa,” ungkapnya.

Baca Juga: Tanpa Validasi Digital, Waketum Amin: Surat yang Beredar Dipastikan Bukan Surat Resmi PBNU

Di sisi lain, kelompok perajin batok kelapa mendapatkan teknologi perancangan cetakan termoset, mesin pemotong profil limbah, serta pelatihan polimer casting. Upgrade teknologi dalam kerajinan tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk kerajinan baru dengan motif unik yang belum ada di pasaran. Kombinasi batok kelapa dan serpihan limbah pertanian itu kini mulai dikembangkan menjadi gagang pisau, wadah, dan souvenir khas desa wisata.

Ketua Kelompok Kerajinan Nyawiji Klopo Aji, Haryanti, mengaku teknologi tersebut membuat proses produksi lebih efisien. “Biasanya limbah batok 15 persen terbuang. Sekarang bisa dimanfaatkan kembali dan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik,” ujarnya.

Selain pada aspek produksi, tim UNY juga menyasar peningkatan kemampuan pemasaran melalui pelatihan branding digital, fotografi produk, dan pemasaran marketplace. Produk warga kini mulai dipasarkan melalui media sosial serta platform digital sehingga menjangkau pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Wakil Bupati Gunungkidul Resmi Jadi Anggota Gerindra, Ungkap Alasan Berlabuh ke Partai Presiden Prabowo

Kegiatan PTTI yang saat ini telah mencapai kemajuan yang pesat serta diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kapasitas manajerial warga. Melalui serangkaian inovasi ini, warga Dusun Juron semakin siap menjadi contoh desa wisata kerajinan yang mengedepankan konsep zero waste dan pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi. Tim PTTI UNY berharap model kolaborasi ini nantinya dapat diperluas ke dusun-dusun lain di Kalurahan Pendowoharjo.(Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X