KRjogja.com - JAKARTA – Peran Indonesia yang makin sentral sebagai penyeimbang moral di tengah konflik global yang berkepanjangan.
Oleh karena itu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (27/11/2025) menggelar Seminar Internasional bertajuk “Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution”.
Seminar yang dihadiri oleh diplomat, akademisi, dan peneliti internasional ini menampilkan keynote speech dari Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., dan sambutan dari Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.
Baca Juga: Kylian Mbappe Bantah atas Rumor Terjadinya Perpecahan di Tubuh Real Madrid
Menteri Agama Nasaruddin Umar memulai dengan menyoroti realitas konflik global, dari perang Israel-Palestina hingga Rusia-Ukraina, yang selalu merenggut korban kemanusiaan, terutama penduduk sipil. Beliau menegaskan bahwa faktor utama konflik adalah ekonomi dan politik, sementara agama seringkali hanya dibawa ke arah sana.
"Indonesia, sebagai negara Muslim yang besar di dunia, memiliki modalitas besar untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia sebagaimana amanat Konstitusi," tegas Menag.
Ia menjelaskan bahwa politik luar negeri Bebas Aktif menempatkan Indonesia pada posisi netral, namun aktif mendorong penyelesaian damai melalui jalur diplomasi. Netralitas ini memberikan kepercayaan dari berbagai pihak, memperkuat positioning Indonesia sebagai juru bicara utama perdamaian.
Menag memberikan sorotan khusus pada peran aktif pemerintah dalam konflik Israel-Palestina. Beliau menyebutkan bahwa isu Palestina akan selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia sebagai manifestasi solidaritas ukhuwwah Islamiyyah.
Baca Juga: IKM Naik, Layanan Publik Condongcatur Makin Memuaskan pada 2025
Keterlibatan aktif Presiden Prabowo Subianto semakin terang-benderang. Dalam Sidang Umum ke-80 PBB pada 23 September 2025, Presiden dengan lantang menyatakan dukungan penuh terhadap Solusi Dua Negara (Two-State Solution) sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian abadi. Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh Mesir pada 13-14 Oktober 2025 menjadi bukti nyata pengakuan dunia terhadap peran mediasi Indonesia.
Menag menekankan bahwa diplomasi politik ini diperkuat oleh diplomasi kemanusiaan yang melibatkan masyarakat sipil, seperti pengiriman tim medis dan pembangunan rumah sakit, yang menyentuh aspek paling mendasar dari bantuan kemanusiaan global.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, dalam sambutannya memperkuat narasi tersebut dari perspektif akademis dan etik. Ia menyatakan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia, menjadikan diplomasi sebagai diplomasi kemanusiaan, bukan perluasan pengaruh geopolitik.
Baca Juga: Tak Disertakan ke Jakarta oleh PSIM, Rafinha Tonton PSBS vs Persijap Bareng Anaknya
Rektor menggarisbawahi kekuatan utama Indonesia: