Dialog Antariman dan Antarbudaya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 15:00 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama Kementerian Luar Negeri RI dan Uni Eropa adakan seminar internasional Dialog Antariman dan Antarbudaya, Sabtu (29/11/2025).

Kegiatan dihadiri mahasiswa S1, S2 dan S3 FUPI UIN Suka Yogyakarta yang memanfaatkan forum tersebut sebagai ruang pengayaan akademik dan perluasan perspektif ilmiah sekaligus memperdalam kompetensi keilmuannya melalui interaksi langsung dengan narasumber bertaraf internasional.

(Istimewa)

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Prof Dr H Robby Habiba Abror, M.Hum, mengatakan, kegiatan kali ini menghadirkan refleksi mendalam mengenai tantangan manusia modern.

Baca Juga: Ada 'Kementerian' Baru di Kabinet Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Apa Itu?

Sebelum menyampaikan paparannya, Robby mengajak seluruh peserta, termasuk para diplomat dan tamu kehormatan untuk menundukkan kepala, berdoa bagi para korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Robby sampaikan presentasi "The Death of Narcissus". "Indonesia sebagai laboratorium pluralisme global sebuah bentangan geografis setara delapan negara Eropa yang menaungi,1.340 suku bangsa," kata Robby.

Menurutnya, kelangsungan hidup Indonesia justru terjadi karena bangsa ini berhasil membunuh narsisme kolektif.

Jika dalam mitologi Yunani, Narcissus mati karena hanya mencintai bayangannya sendiri, Indonesia bertahan karena berani melakukan sebaliknya: berhenti mencari refleksi diri sendiri dan mulai merangkul Liyan (The Other) atau mereka yang berbeda.

Baca Juga: Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Ditemukan 3 Sidik Jari di Lakban

Di dalam forum itu Robby sampaikan peringatan keras, sindrom Narcissus kini bermetamorfosis di era teknologi.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam EU-Indonesia Interfaith & Intercultural Dialogue 2025, konferensi tersebut menghadirkan tokoh-tokoh lintas agama dan lintas budaya dari kawasan Uni Eropa dan Indonesia.

Sebagai universitas yang berakar kuat pada tradisi moderasi dan keterbukaan intelektual Indonesia, Rektor UIN Suka Prof Dr Noorhaidi Hasan, meyakini dialog yang bermakna secara lintas agama dan budaya merupakan kunci untuk membangun dunia yang lebih damai, adil dan berkelanjutan.

Dialog tersebut mencerminkan komitmen UIN Suka dalam memajukan kajian interdisipliner, mendorong pemahaman keagamaan yang inklusif serta memberdayakan masyarakat untuk menghadapi tantangan global bersama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X