UIN Sunan Kalijaga Luncurkan CIINTRA, Pusat Riset Global untuk Transformasi Ilmu Pengetahuan

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 12:50 WIB
 Pembukaan ICRSE 2025 dan peluncuran CIINTRA.
Pembukaan ICRSE 2025 dan peluncuran CIINTRA.

Krjogja.com - YOGYA - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar The Fifth International Conference on Religion, Science, and Education (ICRSE) 2025 dengan tema 'Religion, Science, and Education in the Age of Integrative and Transformative Knowledge', Rabu (3/12/2025).

Konferensi internasional ini sekaligus menjadi momentum peluncuran Centre for Integrative-Interconnected Transformative Studies (CIINTRA), pusat riset baru yang disiapkan sebagai pusat studi strategis kampus. Pembukaan digelar secara hybrid, luring di Ruang Rapat Pusat Administrasi Umum dan daring melalui Zoom meeting.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, dalam sambutannya menekankan bahwa abad ke-21 menghadirkan tantangan multidimensi yang tidak dapat dipecahkan dengan pendekatan keilmuan yang terpisah-pisah.

Baca Juga: Matthijs de Ligt Menepi, MU Frustasi dan Tuai Hasil Seri

"Perkembangan kecerdasan buatan, krisis ekologi, dinamika sosial-keagamaan yang kompleks, serta tuntutan pendidikan yang terus berubah, membutuhkan paradigma pengetahuan yang lebih integratif," katanya.

Rektor juga secara resmi meluncurkan CIINTRA, pusat unggulan yang dirancang untuk mendorong kolaborasi lintas disiplin, dialog antara agama, sains, dan teknologi, serta melahirkan inovasi keilmuan berbasis nilai kemanusiaan.

Prof. Noorhaidi menyebut CIINTRA sebagai think tank global yang diharapkan mampu mentransformasikan gagasan besar menjadi solusi yang relevan bagi masyarakat.

Baca Juga: Benarkah Mengonsumsi Alkohol dapat Menyehatkan Jantung? Begini Penjelasan Dokter dari Inggris

Sementara itu, Ketua Panitia ICRSE 2025, Muhammad Jafar Lutfi, melaporkan bahwa konferensi tahun ini diikuti 338 pemakalah yang mempresentasikan artikel whole paper maupun working paper, serta sekitar 150 peserta aktif. Seluruh rangkaian konferensi digelar secara daring dan terbuka untuk umum.

"Tidak hanya dosen, guru, dan peneliti, konferensi ini juga diikuti masyarakat umum. Semuanya gratis," kata Jafar. Target outcome dari kegiatan ini adalah menghasilkan rekomendasi berupa kumpulan makalah yang dipublikasikan secara online dan dapat diakses tanpa biaya.

Adapun Direktur CIINTRA UIN Sunan Kalijaga, Prof. Eva Latipah, menegaskan bahwa keberadaan CIINTRA merupakan kelanjutan dari visi keilmuan integratif yang dirintis Prof. Amin Abdullah sejak transformasi IAIN menjadi UIN. Paradigma ini menempatkan dialog antardisiplin sebagai fondasi dalam membangun ilmu yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Baca Juga: Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

"Ketika IAIN bertransformasi menjadi UIN, paradigma keilmuan berubah dari terpisah menjadi terintegrasi dan terkoneksi. CIINTRA akan memperkuat arah itu," ujarnya. (Dev)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X