“Pertama saya uji untuk 8 pembangkit, 8 dimensi. Kita uji untuk sistem Jawa-Bali, hasilnya bagus. Di uji lagi dengan 47 pembangkit, hasilnya ternyata bagus juga,†terangnya.
Hasilnya berdasarkan yang diungkapkan Jangkung, metode ini mampu menghemat biaya pembangkit listrik hingga Rp2,2 Milyar per jam.
“Selama ini biaya pembangkitan listrik di Jawa-Bali mencapai diatas 8,4 milyar per jam. Sedangkan dengan metode ini, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 6,2 milyar per jam. Terjadi penghematan 2,2 milyar per jam. Yang jadi persoalan adalah bagaimana metode ini dapat kita aplikasikan kepada satu perangkat. Ini yang kita sedang tindak lanjuti,†tutupnya.(*)